Kuasa hukum Bharada Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) Deolipa Yumara membocorkan isi perintah atasan Bharada E sebelum mengeksekusi Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas irjen Ferdy Sambo bulan lalu.
Deolipa Yumara mengatakan, Bharada E diminta untuk mengikuti skenario pembunuhan Brigadir J dengan jaminan dirinya tetap aman setelah melakukan perbuatan melawan hukum itu.
“Perintah ‘ikutilah skenario ini supaya nanti kamu aman’, kemudian ‘yang namanya kami pimpinan, kamu laksanakanlah perintah dari kami’, begitu (isi perintah atasan Bharada E),” kata Deolipa Yumara dalam video wawancaranya berjudul ‘Merasa Tertekan, Bharada E Ngaku Dipaksa Ikuti Skenario Ferdy Sambo’ yang tayang di kanal YouTube tvOneNews dikutip Populis.id Senin (8/8/2022).
Deolipa Yumara menegaskan, Bharada Eliezer sebenarnya tidak bisa berbuat banyak, dia tak kuasa menolak perintah tersebut dengan berbagai alasan. Dalam rentan waktu 1 hingga 4 bulan dirinya di bawah kendali struktural jadi semua perintah atasan harus dilakukan.
“Rentang 1-4 bulan dia di bawah kendali struktural pimpinan, jadi apa kata pimpinan dia jalankan,” ujar Deolipa Yumara.
Dalam skenario pembunuhan Brigadir J lanjut Deolipa Yumara, Bharada E ditugaskan menceritakan kronologi kematian Brigadir J yang alibinya sudahnya sudah disiapkan sebelum dieksekusi.
“Tekanan ini dia harus bicara apa, dia cerita apa (berdasarkan) perintah dari orang-orang yang memang upayanya untuk membuat sesuatu jadi kabur atau malah menjadikan dia kambing hitam,” tuturnya.
Belakangan, lanjut Deolipa, Bharada E sadar dan pasrah kepada Tuhan. Kliennya itu pun kemudian berubah dan menceritakan kejadian sebenarnya terkait kematian Brigadir J tersebut.
“Setelah dia sadar, dia merenung, dia percaya diri, mulai pasrah kepada Tuhan, yah dia berubah. Dia bisa menjadi orang yang bicara bebas apa adanya,” tandasnya.
