Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada memberkan sejumlah kebohongan yang dilakukan untuk menutupi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang dihabisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan bulan lalu.
Lewat kuasa hukumnya Muhammad Boerhanuddin, Bharada E mengungkap misteri luka yang nyaris bikin putus jari Brigadir J. Dia mengatakan jari-jari yang remuk itu sengaja ditembak menggunakan pistol milik mendiang.
“Pengakuan Bharada E soal proyektil atau apa yang di lokasi, katanya alibi. Jadi, senjata almarhum (Brigadir J) dipakai untuk tembak jari kanan itu," ujar Boerhanuddin dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).
Boerhanuddin menyebut, sebenarnya tidak ada aksi tembak-tembakan di rumah Ferdy Sambo, itu artiya pemuda asal Jambi itu dihabisi tanpa perlawanan. Cerita mengenai aksi tembak-tembakan yang beredar di media selama ini hanya alibi yang dikarang untuk menutup kasus pembunuhan tersebut.
Untuk membangun alibi ini, pelaku yang membunuh Brigadir J juga mengambil pistol milik Brigadir J dan ditemak ke tembok, tujuannya untuk membuat kesan bahawa telah terjadi aksi baku tembak antara Brigadir J dan Bhrada E.
"Tidak ada baku tembak (pistol Brigadir J) ditembakan ke dinding arah-arah itunya. Terkesan biar seperti ada baku tembak," jelasnya.
Boerhanuddin tidak menampik, Bharada E terlibat dalam kasus pembunuhan ini, namun kata dia kliennya terpaksa melakukan itu karena tertekan sebab itu perintah langsung dari atasan. Pelaku yang menghabisi Brigadir J disebutnya lebih dari satu orang.
"Sementara petunjuk, sih, dari atasan dia. Saya nggak bisa sebut nama. Atasan itu, kan, kita sudah bisa reka-reka siapa? Jadi, atasan kedinasan," tuntasnya.