Sekolah Negeri di Jakarta Paksa Siswi Pakai Hijab, PDIP Murka Sejadi-jadinya, Anak Buah Anies Langsung Dipanggil

Sekolah Negeri di Jakarta Paksa Siswi Pakai Hijab, PDIP Murka Sejadi-jadinya,  Anak Buah Anies Langsung Dipanggil Kredit Foto: Yohanes A Kopong Corebima

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono bakal memanggil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI untuk menjelaskan lebih jauh terkait kasus diskriminasi di sekolah, salah satunya dalam bentuk pemaksaan penggunaan hijab.

Pertemuan itu dijadwalkan akan dilakukan esok hari di ruang Fraksi PDIP sekitar pukul 13.30 WIB. Selain Dinas Pendidikan, Gembong juga turut memanggil Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta.

Gembong mengatakan tidak ingin menyimpulkan fenomena diskriminasi itu secara sepihak. Sehingga dirinya memanggil pihak-pihak terkait karena memang sudah banyak juga aduan dari masyarakat.

Baca Juga: Bharada E Pergoki Ferdy Sambo Nenteng Pistol di Samping Jenazah Brigadir J yang Bersimbah Darah, Omongan Terbaru Yumara Nggak Main-main!

"Karena ada keluhan masyarakat kita mau klarifikasi terhadap pengaduan masyarakat itu, benar nggak seperti itu kita kan harus klarifikasi jangan sepihak. Kan kita nggak boleh bicara sepihak," kata Gembong saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (9/8/2022).

Gembong menjelaskan, bahwa kasus diskriminasi di lingkungan pendidikan ini bukan hanya terjadi di Sekolah Dasar (SD). Bahkan aduan serupa juga banyak datang dari tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Bukan (pertama kali), yang melakukan pengaduan banyak. Ibaratnya kan memaksa makanya mau klarifikasi. Ada SMP, SMA, justru banyak aduan dari SMP SMA," imbuhnya.

Dalam pertemuan besok itu, Gembong mengatakan akan menelusuri bagaimana peran dan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan.

Baca Juga: Polisi Mau Umumkan Tersangka Baru Pembunuhan Brigadir J, Orang PDIP Langsung Terang-terangan Sebut Nama: Semoga Ferdy Sambo!

"Tergantung klarifikasi besok, peran dinas bagaimana, untuk bisa melakukan monitoring terhadap hal-hal seperti itu. Kan kita belum tahu, belum tahu penjelasan dari Kadis besok," tukasnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover