Istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi telah menempuh proses asesmen psikologis dari pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Selasa (9/8/2022).
Mengejutkannya, Putri Candrawathi tidak banyak menanggapi pertanyaan alias bungkam ketika menjalani asesmen dari tim LPSK.
Lantas, apa di balik bungkamnya istri Ferdy Sambo tersebut? Berikut deretan fakta selengkapnya.
1. Putri mengaku trauma, menolak wawancara
Hasto Atmojo Suroyo, ketua LPSK mengungkapkan Putri menolak asesmen yang ditawarkan oleh pihaknya. Tim LPSK sebelumnya sempat mendatangi Putri di rumahnya yang berlokasi di Jakarta Selatan untuk meminta permohonan penyelenggaraan asesmen psikologis.
"Beberapa permohonan wawancara berkaitan dengan kondisi psikologis maupun psikiatrinya bu P (Putri) ya. Tapi tetap tidak dijawab," kata Hasto dihubungi wartawan, Rabu (10/8/2022).
Hasto mengungkap bahwa penolakan tersebut didasari oleh dalih Putri sambo masih mengalami trauma.
Baca Juga: Apa Motif Pembunuhan Brigadir J? Mahfud Md Sebut Hanya Boleh Didengar oleh Orang Dewasa
2. Pihak LPSK sempat menawarkan keterangan tertulis
Tim asesmen LPSK sempat menawarkan alternatif asesmen melalui keterangan tertulis dari istri Ferdy Sambo tersebut.
Namun, tawaran tersebut juga tidak digubris oleh Putri sehingga membuat pihak LPSK harus merelakan pulang tanpa menggali keterangan penting.
"Apakah sebaiknya tertulis misalnya pertanyaannya tertulis jawabannya tertulis tidak direspons juga," ujar Hasto.
3. Kesimpulan LPSK: Putri tidak perlu perlindungan
Istri Ferdy Sambo memilih bungkam, LPSK tiba pada sebuah kesimpulan, bahwa Putri tak butuh perlindungan dari pihak LPSK.
"Jadi ya untuk ibu Putri kesimpulan kami sementara (Ibu Putri) tidak memerlukan perlindungan LPSK," kata Hasto.
Pasalnya, Putri telah bungkam saat dimintai keterangan sehingga dinilai akan menjadi hambatan dalam pemberian perlindungan.
"Ya, karena bagaimana kami mau berikan perlindungan kalau minta keterangan saja tidak bisa," tambahnya.
Baca Juga: Nah Lho! Istri Ferdy Sambo Bisa Jadi Tersangka Karena Buat Laporan Palsu dan Nyebarin...
4. Pihak LPSK dikejar waktu
Pihak Hasto bekerja di bawah tekanan tenggat waktu, harus segera mendapatkan hasil asesmen dalam batas waktu tertentu.
Kemudian, apapun yang didapatkan oleh LPSK nanti akan disajikan dan diputuskan dalam rapat paripurna. Hasto mengaku bahwa di bawah kondisi seperti itu, akan sulit untuk memberi perlindungan bagi istri Ferdy Sambo tersebut.
"Jadi, kalau dalam kondisi seperti ini ya besar kemungkinan kami sulit berikan perlindungan kepada Bu Putri," imbuhnya.
Baca Juga: Terkuak! Kamaruddin Ungkap Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Ternyata....
5. Keluarga Brigadir J minta Putri bersikap jujur
Kendati memilih untuk bungkam, pihak keluarga mendiang Brigadir J mendesak agar Putri jujur membeberkan segala fakta yang terjadi dalam insiden tewasnya sang brigadir.
Keluarga sangat menanti kejujuran Putri sehingga tak membuat pihak keluarga Brigadir J menerka-nerka apa yang sesungguhnya terjadi di balik kematian putra tercinta.
Baca Juga: Kamaruddin Beberkan Motif Pembunuhan Brigadir J, Ternyata Oh Ternyata, Mencengangkan!
“Kita harap ia jujur dalam mengungkap perkara ini, agar kita semua tidak penasaran lagi mengenai apa yang sebenarnya terjadi. (Kejujuran Putri Candrawathi) ini sangat diharapkan keluarga,” kata Ramos Hutabarat, kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Selasa (9/8/2022).
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.