Pak Fadli Zon Jangan Ngada-ngada Pakai Bilang Tak Percaya Teroris di Indonesia, Matamu Picek?

Pak Fadli Zon Jangan Ngada-ngada Pakai Bilang Tak Percaya Teroris di Indonesia, Matamu Picek? Kredit Foto: Instagram Fadli Zon

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menyenggol Politikus Partai Gerindra Fadli Zon yang mengakui tidak percaya adanya teroris di Indonesia dan hanya dibuat-buat saja.

“Fadli, silakan bicara ini di hadapan korban bom Bali I dan II. Di hadapan korban bom Marriott. Di hadapan korban bom gereja di Surabaya,” kata Eko dari Twitter @_ekokuntadhi yang dikutip pada Jumat (15/10/2021).

Fadli Zon dinilai tak memiliki pengetahuan soal kasus bom yang dilakukan oleh para terorisme.

“Matamu picek, gak tahu ada kasus Bom Thamrin. Bom Condet. Dan serangkaian aksi yang memakan korban,” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Fadli Zon beberapa akhir ini menjadi sorotan usai dirinya mengusulkan pembubaran Densus 88.

Menurut Fadli Zon, hal itu lantaran berdasarkan analisanya kemunculan Densus 88 hanya merugikan kalangan Islam yang 100 persennya menyasar umat Islam. 

Baca Juga: Ketertarikan Fadli Zon Pada Islamophobia

Padahal di satu sisi, teroris dianggap hanya sebuah hal yang dibuat-buat demi kepentingan semata. Ia pun lantas mengungkapkan sejumlah keganjilan standar ganda definisi terorisme di Indonesia yang menurutnya tidak jelas. 

“Kita punya UU Nomor 5 tahun 2018, saya ingat sekali ketika itu pembahasan paling alot tentang definisi terorisme. Dan akhirnya di dalam itu jelas disebutkan teroris adalah orang yang mengunakan kekerasan serta ancaman kekerasan dengan sasaran korban luas yang mengakibatkan kehancuran terhadap obyek vital strategis, fasilitas publik, dengan motif ideologi politik dan keamanan,” ujar Fadli. 

Hal itu diungkapkan Fadli Zon saat tampil menjadi narasumber di program ‘Catatan Demokrasi’.

Baca Juga: Sebut Terorisme Dibuat-buat, Fadli Zon Kena Sentil Ferdinand, Duh... Partai Gerindra Diseret-seret

Oleh karena itu, Fadli Zon menilai bahwa teroris sebenarnya tidak ada di Indonesia dan hanya dibuat-buat atau difabrikasi. 

“Jadi, jangan menari di gendang orang lain. Tidak ada teroris di Indonesia. Kalaupun ada bisa diselesaikan dengan cara lain. Kan sudah ada BIN, BNPT, dan Polisi, sudah lebih dari cukup itu. Kalau ini terus dilesatarikan jangan glorifikasi soal terorisme, karena teroris itu sebenarnya dibikin-bikin, dibuat-buat, difabrikasi,” ujarnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover