Kecele! Terbuai dengan Skenario Palsu Ferdy Sambo, Terus Diserbu Publik Mundur dari Jabatannya, Benny Mamoto: Saya Marah Sekali!

Kecele! Terbuai dengan Skenario Palsu Ferdy Sambo, Terus Diserbu Publik Mundur dari Jabatannya, Benny Mamoto: Saya Marah Sekali! Kredit Foto: Taufik Idharudin

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (KompolnasBenny Mamoto marah sekali kepada Irjen Ferdy Sambo karena ternyata telah merekayasa kematian Brigadir J. Benny pun ikut kena dampaknya.

Irjen Ferdy Sambo membuat rekaya pada insiden tewasnya Brigadir Pol Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dengan membuat skenario seolah ada insiden polisi tembak polisi.

“Kalau mau bicara marah, saya marah sekali, karena bagaimana pun saya terdampak dengan masalah ini, saya lebih marah lagi kepada yang menyusun skenorio ini, karena banyak korban yang ditimbulkan karena peristiwa ini,” ucap Benny di acara tema ‘Jejak Kompolnas “Bela” Sambo’ di salah satu stasiun televisi yang dikutip pada Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga: Deolipa Bukan Lagi Pengacara Bharada E, Ada yang Ngadu Ke Jokowi dan Mahfud MD: Tolong Pak...

Benny yang memiliki rekam jejak pernah menjadi anggota Densus Anti-teror dan reserse yang banyak mengungkap kasus pembunuhan besar, kenapa bisa menjustifikasi kematian Brigadir J. Sebab, Benny dalam pernyataan kala itu meyebut Bharada Richard Eliezer atau Bharada E adalah orang yang jago menembak, sementara Brigadir J yang terbunuh, tidak dapat membidikan senjatanya karena dalam kondisi panik.

“Sekali lagi yang kami sampaikan adalah diberikan oleh sumber resmi, ternyata berbohong dan saya jadi korban. Kedua ketika saya mengulas sesuatu memang background saya kebetulan di dunia menembak, 25 tahun saya ada di Perbakin, jadi kalau bicara teknis saya paham betul," ujarnya.

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Deolipa Minta Bayaran Rp15 Triliun, Jangan Gitu Bang! lawyer Kawakan Aja Gak Pernah Dibayar Segitu...

Dari kejadian ini, Benny dianggap ikut menyebarkan berita kebohongan bahkan ikut dalam skenario yang dibuat Ferdy Sambo.

Namun, Benny juga meluruskan omongan perihal kabar dirinya membela Irjen Ferdy Sambo dan lebih dulu menjadi hakim yang sangat tidak adil bagi keluarga Brigadir J.

“Ya dalam konteks ini tergantung sudut pandang mana ya. Artinya begini, kalau kita mau melihat masalah ini secara utuh, runut, barulah kita bisa mengambil kesimpulan. Runut dalam arti suatu proses penyidikan, dari waktu ke waktu akan berkembang, berubah, buktinya sekarang berubah total. Oleh sebab itu, janganlah karena satu momen ini kemudian dipukul rata dan kemudian langsung stigma, ini tentu tidak fair," katanya.

Baca Juga: Bela Rekayasa Ferdy Sambo Soal Kasus Brigadir J, Umar Hasibuan: Mustinya Benny Mamoto Mundur dari Jabatan di Kompolnas

Lebih lanjut, ia juga mengatakan Kompolnas dalam kasus ini juga hadir mendatangi keluarga Brigadir J ke Jambi dan mengeluarkan rekomendasi, bahkan meminta Kapolri untuk mengizinkan Brigadir J dimakamkan secara kedinasan.

Diketahui, Benny turun langsung mendengar tim penyidik di Polres Jakarta Selatan.

“Saya perlu turun karena banyaknya silang informasi yang membuat bingung masyarakat. Sehingga saya turun langsung, mendengar langsung, melihat langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada,” katanya.

Baca Juga: Abis Kena Jotos Netizen Gegara Dinilai Bela Ferdy Sambo, Bamsoet Ngomong  Lagi Begini, Dengerin!

Kata dia, kasus ini berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J yang masuk ke kamar. Kemudian istri Kadiv Propam teriak dan Brigade E mendengar, langsung turun untuk mengecek ada kejadian apa.

“Setelah turun ternyata ditemui disitu ada Brigadir J yang justru malah menodongkan senjata. Kemudian melakukan tembakan. Kemudian terjadilah tembak-menembak yang akhirnya brigadir E meninggal dunia,” tuturnya.

Baca Juga: Pengacara Brigadir J Ungkap Soal Dugaan Bisnis Haram Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J Tahu Jadi Di Dor!

“Yang pertama perlu dijelaskan bahwa kondisi Brigadir J ini dalam keadaan panik, dalam keadaan tidak fokus untuk membidikkan senjatanya karena kaget ketahuan sehingga arah tembakannya tidak menyentuh. Di samping itu terhalang oleh tangga. Sementara Brigadir E dapat Fokus karena dia ada di atas kemudian mengarahkan senjatanya ke Brigadir J. Di samping itu brigadir E ini ternyata juara menembak di brimob sehingga bidikannya tepat,” sambungnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover