Kasus pembunuhan Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J disebut ada kaitannya dengan kejadian di Magelang, Jawa Tengah. Pada Kamis, 11 Januari 2022, Irjen Ferdy Sambo membuka sedikit alasannya merencanakan pembunuhan Brigadir J.
Kepada penyidik yang memeriksa dia di Mako Brimob, si dalang Ferdy menyebut emosinya memuncak setelah mendapat laporan di Magelang dari istrinya Putri Candrawathi soal kelakuan Brigadir J.
Baca Juga: Ternyata Oh Ternyata... Perkara Duit Rp1 Miliar Ferdy Sambo, Bharada E Dijanjikan Setelah...
Kejadian di Magelang itu mungkin sama dengan yang dimaksud Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Pada Senin, 1 Agustus 2022, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya mendapatkan fakta dan dokumen setelah memeriksa ajudan dan asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo.
"Salah satu yang membuat (data) ini kaya misalnya terkait apa yang terjadi di Magelang. Kami ditunjukkan dokumen foto. Enggak bisa kami tampilkan karena harus kami verifikasi," imbuhnya. Magelang kembali disebut dalam upaya mengungkap kasus ini.
“Tim sedang ke Magelang untuk menelusuri kejadian di sana secara utuh agar kejadian bisa tergambar," tutur Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto di Jakarta kemarin.
Baca Juga: Komnas HAM Bakal Cek TKP di Rumah Dinas Ferdy Sambo Hari Ini, Insiden Berdarah Brigadir J Siap Diungkap Terang-terangan
Menurut Agus penyidik akan mengumpulkan barang bukti yang dibutuhkan. Sebagaimana diketahui, sebelum penembakan terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, Jumat (8/7), para tersangka, saksi, dan juga korban baru pulang perjalanan dari Magelang.
“Rangkaian peristiwanya begitu. Enggak bisa kami hilangkan. Apa yang terjadi ya Allah, almarhum, dan Ibu PC (yang tahu). Pak FS dan saksi-saksi lainnya seperti Kuat, Ricky, Susi, dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka,” kata Agus.
Baca Juga: Bikin Meringis, Curhatan Bharada E: Saya Ingin Dibela Semaksimal Mungkin, Saya Ingin Berkeluarga dan Lanjutan Karir di Brimob
Jenderal bintang tiga kelahiran Blora, 16 Februari 1967 itu mengatakan tim penyidik tidak membawa Putri Candrawathi ke Magelang.
“Semoga segera bisa dituntaskan,” kata Agus.
Penyidik telah menetapkan empat orang tersangka pembunuhan Brigadir J, yakni Irjen FS, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf alias KM.
Lihat Sumber Artikel di JPNN.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan JPNN.com.