Tampil Memukau di Sidang Tahunan, Berikut Fakta Unik Baju Paksian Asal Bangka Belitung yang Dipakai Jokowi, Simak!

Tampil Memukau di Sidang Tahunan, Berikut Fakta Unik Baju Paksian Asal Bangka Belitung yang Dipakai Jokowi, Simak! Kredit Foto: Taufik Idharudin

Presiden Jokowi tampil memukau saat mengenakan baju adat dari Bangka Belitung yang dimodifikasi saat menghadiri Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8).

Baca Juga: Pada Pidato di Sidang Tahunan, Presiden Jokowi Banggakan Pengungkapan 3 Kasus Hukum, Apa Saja?

Tak hanya estetik, baju adat tersebut memiliki segudang fakta unik dan menyimpan makna-makna tersirat.

Berikut deretan fakta unik baju adat paksian dari Bangka Belitung yang dikenakan Jokowi.

1. Asli Pangkal Pinang, dipengaruhi Tiongkok dan Arab

Mengutip penjelasan dari situs Warisan Budaya Tak benda Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud), baju paksian merupakan asli Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Meski demikian, dijelaskan bahwa baju tersebut tak terlepas dari pengaruh kebudayaan Tiongkok dan Arab. Berdasarkan cerita yang diyakini masyarakat, ada seorang pedagang dari Arab menyiarkan agama Islam ke tanah Tiongkok.

Ia kemudian bertemu dengan seorang gadis Tionghoa yang cantik jelita hingga akhirnya menikah. Pada prosesi pernikahan, mereka mengenakan kombinasi pakaian dari budaya masing-masing. Baju yang dikenakan kedua mempelai itu diyakini sebagai cikal bakal baju Paksian.

2. Masuk ke Bangka Belitung melalui para saudagar 

Menyambung cerita lokal asal muasal baju adat sebelumnya, baju Paksian masuk ke Bangka Belitung melalui para saudagar yang merantau ke pulau itu.

Banyaknya pedagang yang akhirnya menetap di Bangka Belitung akhirnya menyebarkan budayanya, termasuk pakaian Paksian yang akhirnya diadopsi oleh masyarakat lokal.

3. Perbedaan Paksian antara laki-laki dan perempuan

Pakaian Paksian umumnya dipakai saat prosesi pernikahan adat. Adapun terdapat perbedaan yang dikenakan antara Paksian laki-laki dan perempuan. 

Kembali mengutip situs Kemendikbud, perempuan menggunakan pakaian kurung berwarna merah berbahan dasar beludru. Paksian diambil dari mahkota yang dikenakan oleh mempelai perempuan.

Bagi laki-laki, mereka menggunakan topi sorban bernama sungkon.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover