Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar.
"Saya menolak keras rencana kenaikan (harga) BBM subsidi ini," tegas Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/8/2022).
Dia menjelaskan bahwa persoalan BBM subsidi tersebut bukan pada harganya, tetapi mekanisme distribusinya yang tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Siap-Siap! Luhut Kasih Bocoran: Pemerintah Bakal Menaikkan Harga Pertalite dan Solar Pekan Depan
Menurutnya, BBM subsidi banyak dinikmati oleh masyarakat mampu, bahkan juga dinikmati bisnis pengusaha besar. Sementara rakyat miskin yang seharusnya menjadi target penerima hanya mendapat remah subsidi yang tersisa.
Ferdinand mencontohkan, sebuah perusahaan misalnya memiliki 100 kendaraan berbahan bakar solar. Jika satu kendaraan tersebut mengkonsumsi 20 liter solar perhari, maka kendaraan itu menikmati subsidi sebesar Rp156 ribu perhari atau Rp4.680.000 perbulan.
Dengan demikian, menurutnya, perusahaan tersebut dengan 100 kendaraan menikmati subsidi solar sebesar Rp468 juta perbulannya.
"Pantas pengusaha tersebut akan semakin kaya raya, sementara rakyat di bawah tidak menikmati subsidi ini secara benar," ungkap Ferdinand.
Lebih lanjut dia menjelaskan, seharusnya pemerintah memberikan subsidi langsung ke rakyat yang tidak mampu secara tertutup.
"Subsidi orangnya bukan produknya. Itu kalau di atas kertas maka semua masalah ini akan selesai," terangnya.
Baca Juga: Minta Tangkap Seorang Jenderal, Luhut Perintahkan Polri Incar Bekingan Ferdy Sambo?
Namun, Ferdinand menilai, pemerintah tak akan berani mengambil kebijakan seperti itu. Sebab, harga BBM kerap dipolitisasi untuk kepentingan politik kekuasaan.