Biografi Soeharto: Bapak Pembangunan Indonesia melalui Pencanangan Repelita

Biografi Soeharto: Bapak Pembangunan Indonesia melalui Pencanangan Repelita Kredit Foto: Istimewa

Karier Politik Soeharto sebagai Presiden Orde Baru

Selama masa Orde Baru, kebijakan-kebijakan pemerintahan di bawah Soeharto berubah secara drastis dan terjadi praktik depolitisasi dengan peleburan semua partai menjadi tiga bagian, yakni Golkar, PDI, dan PPP. Golkar adalah partai yang dibangun militer untuk menjadi kendaraan politik mereka.

Tugas partai ini adalah untuk menduduki sebanyak mungkin kursi di DPR untuk melegitimasi kekuasaan Soeharto. Pemerintah Soeharto berfokus pada pembangunan ekonomi.

Soeharto memulihkan hubungan dengan dunia Barat sehingga memungkinkan mengalirnya dana bantuan asing yang sangat dibutuhkan masuk ke Indonesia.

Manajemen fiskal pun mulai dilaksanakan oleh para teknokrat dan konfrontasi melawan Malaysia pun dihentikan. Sejak awal permulaan Orde Baru, angka-angka pertumbuhan makro ekonomi sangat mengesankan.

Baca Juga: Blue Ekonomi Mampu Kuatkan Perekonomian Indonesia, Pergerakan Alumni Swedia Lakukan Hal Ini

Namun, kebijakan-kebijakan ini juga menyebabkan ketidakpuasan di masyarakat Indonesia karena pemerintah dianggap terlalu terfokus pada menarik investor asing.

Sementara kesempatan-kesempatan investasi yang besar hanya diberikan kepada orang Indonesia yang biasanya merupakan perwira militer atau sekelompok bisnis keturunan China.

Soeharto juga menorehkan banyak prestasi di samping gaya pemerintahannya yang melanggengkan kekuasaan dan penuh skandal Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Soeharto dikenal sebagai Bapak Pembangunan karena pencanangan program pembangunan dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), Pembangunan Lima Tahun (Pelita), serta keberhasilan di bidang Pangan dan bidang Keluarga Berencana (KB).

Keberhasilan Presiden Soeharto diantaranya:

  1. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang Pertama di Bali, 23-24 Februari 1976.
  2. Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil meluncurkan Satelit, yaitu Satelit Palapa A1, 8 Juli 1976.
  3. Swasembada Pangan 1984
  4. Bapak Pembangunan
  5. Ratifikasi Perjanjian yang menyatukan wilayah Indonesia melalui Zona Ekonomi Eksklusif di tahun 1982 dalam perjanjian United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS)
  6. Pencanangan Keluarga Berencana (KB) Mandiri, 28 Januari 1987.

Baca Juga: Akibat Presiden 3 Periode: Keruntuhan Ekonomi, Utang Membengkak dan Kepemimpinan Otoriter

Selain itu, pada 1990-an, Indonesia dinyatakan sebagai Asian Miracle yang menggambarkan performansi ekonomi yang tinggi di Asia menembus pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen dan disebut sebagai ‘Macan Asia’ bersama negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover