Benny Mamoto Babak Belur Dirujak Komisi III DPR Gegara Jadi Jubir Polisi Soal Penembakan Brigadir J: Ngomong Kenceng Tapi Salah!

Benny Mamoto Babak Belur Dirujak Komisi III DPR Gegara Jadi Jubir Polisi Soal Penembakan Brigadir J: Ngomong Kenceng Tapi Salah! Kredit Foto: Taufik Idharudin

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menjadi bulan-bulanan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Komisi III DPR RI buntut sejumlah pernyataan kontroversialnya dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang diotaki oleh eks kadiv Propam Ijen Pol Ferdy Sambo. 

Diketahui Benny Mamoto sempat menjadi orang  yang  paling ngotot  membela pernyataan pihak Polres Jakarta Selatan yang menyebut Brigadir J tewas dalam baku tembak setelah adanya kasus  pelecehan seksual. Nyatanya pernyataan itu hanya skenario yang disusun Ferdy Sambo untuk menutupi perbuatan kejinya. 

Baca Juga: Bilang Tidak Ada Penyiksaan Sambo Cs ke Brigadir J, Dokter Forensik Disemprot Kamaruddin, Sampai Disuruh Sekolah Lagi Supaya Pintar, Alamak!

"Pak Benny Mamoto ngomong kenceng tapi salah," kata  Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan  di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (22/08/2022).

Wakil Ketua Komisi III, Desmond Mahesa juga mempertanyakan fungsi Kompolnas yang seolah hanya menjadi jubir dari Polisi. Kalau hanya jubir, maka tidak ada bedanya dengan anggota DPR.

Oleh karena itu ia menyebutkan bahwa perlu ada evaluasi terhadap lembaga tersebut. Sejauh ini, Kompolnas tidak punya perangkat untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus yang menyangkut dengan polisi.

"Yang disayangkan adalah copy paste atas mulut seseorang, ini kan ngga bener. Apakah karena Benny Mamoto polisi jadi kayak gitu? kita akan evaluasi nanti saat rapat dengan kapolri akan kita tanyakan seberapa banyak, rekomendasi Kompolnas yang tidak diperhatikan Kapolri," tuturnya.

Baca Juga: Isu LGBT Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J Bikin Geger, Kamaruddin Simanjuntak Angkat Bicara, Pasang Kuping Baik-baik!

Kritikan tajam juga dilayangkan Anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan. Ia menegaskan bahwa ada kontribusi Kompolnas dalam terjadinya distorsi informasi publik soal penembakan Brigadir J. Sebab, ketika awal kasus itu mencuat, Polisi mengatakan ada adegan tembak menembak. 

"Lalu saat konferensi pers, tidak ada barang bukti yang ditampilkan. Hal ini menurut Trimedia suatu kejanggalan. Lalu Kapolres Jaksel muncul di media sambil membawa hasil visum dan itu diterima oleh Benny Mamoto," tuturnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover