Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai peluang duet pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani tidak akan terwujud.
Dia menyebut, wacana menduetkan Anies dan Puan itu hanya politik akal-akalan yang tak berdasar.
"Duet Anies dengan Puan sebuah ide yang tak akan pernah terwujud. Itu politik akal-akalan saja," tegas Ferdinand kepada Populis.id, Selasa (23/8/2022).
Baca Juga: Hubungan Surya Paloh dan Bu Mega Masih Panas! Perkawinan Mas Anies dan Mbak Puan Tak Bakal Terjadi?
Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) ini mempertanyakan maksud isu duet Puan-Anies tersebut. Sebab, kata dia, PDIP bukanlah partai yang mudah dibodohi dengan isu tersebut.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kalaupun Puan Maharani tetap dipaksakan maju Pilpres 2024 oleh PDIP, maka ia lebih pantas dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ngapain Puan dengan Anies? Apalagi kalau Anies yang Capres, jelas-jelas itu politik akal-akalan. Kalau Puan jadi Cawapres, lebih baik Puan dengan Ganjar daripada Anies," tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga. Menurutnya, peluang duet Anies-Puan kecil kemungkinan diusung pada Pilpres 2024.
Dia mengatakan, Puan Maharani belum masuk rada Ketua Umum Surya Paloh untuk dicalonkan pada Pilpres mendatang.
“Kecil kemungkinan Surya Paloh akan menduetkan Anies-Puan pada Pilpres 2024. Sebab, nama Puan tidak masuk dalam radar Nasdem selama ini,” kata Jamiluddin Ritonga, Selasa (23/8).
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Alasan Puan Cs Kunjungi NasDem, Gegara Ganjar dan Anies Nih!
Tak hanya itu, menurutnya, hubungan antara Surya Paloh dan Megawati yang masih belum cair menjadi batu sandungan untuk mewujudkan duet Anies-Puan.
“Hubungan Surya Paloh dan Megawati Soekarnoputri hingga saat ini belum cair. Karena itu, kecil kemungkinan kedua partai untuk berkoalisi, termasuk dalam mengusung Anies-Puan,” ujarnya.
Sebelumnya kencang wacana duet Anies-Puan usai PDIP mengunjungi NasDem Tower, kemarin. Rombongan partai Banteng itu dipimpin langsung Ketua DPP Puan Maharani, Bambang Pacul, dan Sekjen Hasto Kristyanto.
Mereka diterima oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang ditemani Willy Aditya, Rachmat Gobel, Johnny G. Plate, Lestari Moerdijat, dan sejumlah elite lainnya.