Presiden Jokowi Keluhkan Dana APBN untuk Belanja Produk Impor, Rachmat Gobel Beri Respon Begini

Presiden Jokowi Keluhkan Dana APBN untuk Belanja Produk Impor, Rachmat Gobel Beri Respon Begini Kredit Foto: Istimewa

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel dukung pernyataan Presiden Jokowi soal dana APBN, APBD dan belanja BUMN/BUMD harus digunakan untuk produk dalam negeri.

“Untuk produk yang sudah diproduksi di dalam negeri maka belanja APBN, APBD, dan belanja BUMN/BUMD harus untuk produk dalam negeri. Ini akan memberikan efek yang bagus bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia,” katanya, Kamis (25/8).

Baca Juga: Rachmat Gobel Ajak Raja-raja Nusantara untuk Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

Saat memberikan pidato pengarahan di acara Kadin Indonesia, Selasa (23/8), di TMII, Presiden mengeluhkan perilaku pejabat yang masih menggunakan dana APBN, APBD, dan BUMN untuk belanja impor produk-produk yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Presiden bahkan menyebutnya sebagai “bodoh banget”. Menurutnya, pengusaha juga harus paham tentang kondisi geopolitik global akibat krisis dan konflik.

Hal itu berdampak pada pasokan dan harga pangan maupun energi. Sehingga diprediksi akan ada negara-negara yang bisa tumbang. Karena itu, kata Presiden, Indonesia harus menjaga devisa, melakukan hilirisasi, dan menguatkan UMKM. Menurutnya, ada sekitar 842 produk di dalam e-Katalog yang harus didrop karena sudah dapat dipenuhi oleh produk dalam negeri.

“Sangat lucu sekali. APBN yang kita collect dari pajak, dari PNBP, dari royalti, masuk ke APBN, kemudian keluar sebagai belanja pemerintah, tapi yang dibeli barang impor. Bodoh banget kita ini kalu terus-teruskan seperti itu,” kata Presiden, seperti dikutip berbagai media.

Wakil ketua DPR RI bidang korinbang tersebut menyampaikan, Presiden sudah berkali-kali menyampaikan pesan tersebut.

“Hal itu harus dilaksanakan oleh para bawahannya. Para menteri harus melakukan koordinasi agar belanja dana negara, termasuk belanja BUMN dan BUMD, tersalurkan ke produk dalam negeri. Selain itu, bisa mendorong para investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” katanya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini