Soal Kasus Ferdy Sambo, Haris Azhar Singgung Agenda Polri: Nyawa Brigadir J Hilang, Tapi Dia..

Soal Kasus Ferdy Sambo, Haris Azhar Singgung Agenda Polri: Nyawa Brigadir J Hilang, Tapi Dia.. Kredit Foto: Instagram/Haris Azhar

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar, mengomentari soal kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki oleh Irjen Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan olehnya melalui diskusi daring yang digelar oleh Total Politik pada Jumat (27/8/2022) di Jakarta.

Baca Juga: Rengek Minta Maaf Setelah Kasus Brigadir J, Sambo Disemprot Pakar Psikologi: Setelah Semua Kebohongan Terbongkar, Nggak Ada Cara Lain!

Dalam kesempatan tersebut, Haris menyinggung soal agenda reformasi Polri setelah insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu.

Menurutnya, untuk melakukan reformasi di tubuh Polri, ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar agenda itu bisa terealisasikan.

“Sembari leadership-nya diperkuat lalu pengawasannya diperbaiki, ya ungkap juga beberapa peristiwa yang besar-besarlah,” ucapnya dikutip Populis.id pada Sabtu (27/8/2022).

Haris menegaskan bahwa leadership atau jiwa kepemimpinan harus diperkuat karena itu adalah kunci pertama di tubuh Polri.

Menurutnya, penguatan itu penting untuk mengimplementasikan agenda reformasi Polri secara konkret.

Ia menyampaikan, “Agenda itu bisa ditulis dengan kata-kata, rumusan kalimat yang baik-baik, tetapi kalau enggak ada leadership, susah.”

Baca Juga: Jadi Destinasi Wisata, Kompleks Candi Pulau Sawah Masih Butuh Penggalian Lebih Jauh

Selain penguatan jiwa kepemimpinan, kunci keduanya adalah penguatan peran lembaga-lembaga pengawas terhadap Polri, terutama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan DPR.

“Kalau KPK dan Ombudsman serta juga Komnas HAM, dia post factum tunggu peristiwa, tetapi kalau Kompolnas dan juga DPR saya pikir itu dia bisa berperan di preventif,” jelasnya.

Setelah kedua hal itu, Haris menegaskan kembali kunci terakhir dalam reformasi Polri adalah pengugkapan sejumlah peristiwa besar.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation tersebut juga menilai bahwa di balik kematiannya, Brigadir J berperan dalam membantu memperbaiki institusi kepolisian.

Haris menuturkan, “Menurut saya nyawanya Yosua (Brigadir J, red), itu dia mungkin hilang nyawanya, tetapi dia berkontribusi pada perbaikan institusi. Saya berharap seperti itu.”

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover