Santri atau kaum sarungan merupakan salah satu pilar ekonomi nasional. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel dalam Pidato Kebudayaan di hari jadi ke-3 Jejaring Dunia Santri.
"Sebagai subkultur, kaum sarungan atau santri adalah salah satu kekuatan ekonomi nasional. Perannya sangat straregis dalam memajukan bangsa dan negara," ujarnya, Sabtu (27/8).
Gobel melanjutkan, santri memiliki seperangkat nilai, pola perilaku, benda-benda fisik, kelembagaan, dan lainnya. Unsur-unsur tersebut, katanya, memiliki kekuatan ekonomi tersendiri sebab jumlahnya besar sehingga menghasilkan nilai ekonomi yang juga besar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki visi untuk membangun Indonesia dari pinggiran, dimulai dari desa.
Baca Juga: Rachmat Gobel Ingatkan Kesenjangan Sosial Kian Melebar Meski Ekonomi dalam Negeri Aman
"Santri sebagian besar ada di desa. Mari kita jadikan produk desa menjadi produk lokal, lalu nasional, dan akhirnya menjadi produk global. Apalagi jika menggunakan perangkat digital. Melalui ekonomi, santri akan mengglobal," katanya.
Berkaca dari pengalamannya berkunjung ke Hokota, Jepang, Gobel mengajak para santri untuk belajar dari petani Hokota dan menerapkannya di Indonesia. Hokota, lanjutnya, merupakan wilayah pertanian miskin 50 tahun lalu.
"Namun kemudian mereka memajukan pertaniannya. Mereka mengembangkan teknik sendiri, tanpa bantuan pakar dari universitas. Kini Hokota menjadi kota yang makmur dan menjadi pemasok hasil pertanian untuk seluruh Jepang," tutur Gobel.
Ia turut mengajak para santri untuk melihat industri eletronika yang dimilikinya. Sontak ajakan tersebut mengundang tepuk tangan para hadirin.