Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap sederet jenderal yang takut kepada Ferdy Sambo. Ia menyebut berpangkat bintang 1, bintang 2, dan bintang 3.
Ketakutan para jenderal polisi ke Ferdy Sambo itu saat ingin mengungkap kasus pembunuhan Brigadir J.
“Ajaibnya baik perwira pertama, perwira kedua, perwira ketiga semua ketakutan. Saya kirim bukti aja mereka takut,” kata Kamaruddin Simanjuntak, di channel Youtube Refly Harun yang dikutip pada Senin (29/8/2022).
Baca Juga: Beda Usia 21 Tahun dengan Brigadir J, Naas Putri Sudah Dianggap Ibu Sendiri, Sering Muji Tapi Insiden Kelam Itu Terjadi! Ini Ceritanya...
Kamaruddin menyebut mendapat informasi itu dari dari perwira tinggi yang menangani kasus Brigadir J. Ketakutan itu diaampaikan perwira tinggi berpangkat Brigadir jenderal Polisi (Brigjen) atau jenderal bintang dua.
“Abang tidak tahu aja, di dunia atas ini sekarang dipantau, abang aja yang gak takut,” kata Kamaruddin, meniru pernyataan perwira polisi kepadanya.
“Jangan bang, jangan ke saya, abang mencelakakan saya,” katanya menirukan.
Baca Juga: Tulisan Tangan Ferdy Sambo Dibacain: Tanda Tangan Beliau Bentuknya Kaya Alat Kelamin Pria, Fantasi Seksualnya di Luar Norma yang Umum
Tak cukup sampai situ, Kamaruddin kemudian bertemu dengan beberapa jenderal untuk menanyakan kasus kliennya.
“Lalu saya menghadap ke bintang 1, 2 dan 3 mereka ketakutan. Bahkan bintang 3 bilang gini, abang aja terlalu berani, kami aja takut,” kata dia lagi.
“Kira-kira bintang 3 takut, bintang berapa yang dihadapinya. Kalau bintang 3 takut, kalau enggak dihadapinya bintang 4, bintang 5, bintang 6, bintang 7,” sambungnya.
Baca Juga: Kebal Juga Nyali Pengacara Brigadir J, Bela-belain Taruhan Nyawa! Sudah Bosen Kena Teror, Mau Dipotong, Dibunuh, Kamaruddin Siap...
Kata dia, saat menghadapi para jenderal itu, dia membawa dua saksi untuk mendengarkan.
“Waktu diutarakan kalimat itu, saya bawa saksi dua orang, jadi bukan fitnah,” katanya.
Sebagai mana diketahui, dalang dibalik kembunuhan Brigadir J adalah Ferdy Sambo. Kini telah diberhentikan secara tidak hormat dari kepolisian dan menjalani hukuman atas perbuatannya tersebut.
