Ahli grafologi Tessa A Sugito menganalisis tulisan tangan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Tulisan yang dianalisis itu adalah tulisan Ferdy Sambo dalam surat permohonan maafnya kepada institusi Polri setelah dirinya ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, baru-baru ini.
Tessa A Sugito menyebut, dari tulisan tangan itu dapat diketahui Ferdy Sambo adalah seorang yang temperamental, mudah marah, sulit mendengar saran dan masukan orang lain hingga punya kecenderungan melakukan kekerasan fisik.
“Itu biasanya penulis yang seperti ini punya kecenderungan untuk sulit mendengarkan atau saran dari orang lain. Ada ciri-ciri temperamental. Beliau memang tipe-tipe penulis yang mudah marah atau mudah tersinggung juga. Terus memang juga dari tulisan beliau ini, ada ciri-ciri sensitif,” kata Tessa A Sugito dikutip Populis.id dari kanal YouTube salah satu televisi swasta yang diunggah pada Senin (29/8/2022).
“Dengan indikasi-indikasi seperti ini, itu bisa mengarah bahwa penulisnya memang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan fisik atau kekejaman juga,” katanya menambahkan.
Kendati begitu Tessa menyebut Ferdy Sambo juga punya sisi positifnya, dari tulisan tangannya itu, diketahui dia adalah seorang pria cerdas dan punya kepercayaan diri tinggi.
“Dari tulisan ini, penulisnya adalah orang yang memiliki determinasi tinggi, lalu juga punya kepercayaan diri yang tinggi, dan juga cerdas, Kita melihat bahwa kecerdasan itu kita bisa melihat dari bentuk huruf m atau n dari penulisannya,” ucapnya
Lebih lanjut, Tessa menyebut bahwa Ferdy Sambo juga merupakan orang yang cepat mengambil keputusan. Hal itu terlihat dari penulisan huruf m dan n yang tajam di surat permintaan maafnya. Mantan Kadiv Propam juga disebut sebagai pemikir yang komprehensif.
“Nah kita lihat bahwa tulisan beliau ini huruf m atau huruf n-nya itu bisa dibilang tajam-tajam. Itu bisa kita sebut sebagai comprehensive thinker, penulisnya ini bisa melihat secara general, gambaran besar, cepat mengambil keputusan,” jelas Tessa.