Persaudaraan Alumni (PA) 212 disebut masih belum memutuskan keberpihakannya dalam aktivitas politik praktis jelang Pemilu 2024. Saat ini organisasi masyarakat yang berazaskan nilai-nilai islam itu masih menaruh posisi yang netral.
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengatakan pihaknya belum memberi dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ataupun terhadap tokoh dan partai politik manapun.
"PA 212 saat ini berdasarkan hasil rapat beberapa bulan yang lalu kami memutuskan untuk netral, tidak dukung mendukung kepada siapapun dan partai manapun," kata Novel kepada Populis.id, Jumat (2/9/2022).
Novel mengatakan, keterlibatan PA 212 dalam politik itu akan dimulai ketika sudah ada penetapan capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang mana nantinya akan ditindaklanjuti melalui keputusan Ijtima Ulama.
"Sampai digelarnya Ijtima Ulama di akhir tahun 2023 setelah penetapan resmi capres dan cawapres oleh KPU," ujarnya.
Baca Juga: Datang ke Kantor Anies, Wali Kota Los Angeles Puji-puji MRT: Ide-idenya ini Mau Saya Bawa...
Keputusan Ijtima Ulama itu, kata Novel sekaligus menetapkan apakah dirinya layak atau tidak untuk menjadi seorang calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
"Tetap harus menunggu hasil keputusan Ijtima Ulama untuk saya layak maju atau tidak sebagai cawapres 2024," tandasnya.
Novel mengungkapkan, majunya ia sebagai cawapres karena mendapat dukungan yang masih dari kelompok masyarakat, terutama dari kalangan umat islam.
"Saya yang memang maju sebagai cawapres 2024 walau alhamdulillah dukungan terus mengalir khususnya oleh umat islam spirit 212," ungkapkan.