Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyebut rekaman kamera pengawas (CCTV) terkait pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat justru dijadikan bahan baut nonton bareng Ferdy Sambo dengan sejumlah anggota polisi. Menurutnya perbuatan seperti ini sama sekali tidak bisa dimaklumi, mereka sudah terlampau sadis.
“Sadis bener...cctv adegan penembakan Brigadir J ternyata jadi HIBURAN bagi Sambo dkk,” kata Jhon Sitorus di akun twitternya @Miduk17 dikutip Populis.id Selasa (6/9/2022).
Menurut Jhon Sitorus, menjadikan video pembunuhan sadis sebagai bahan hiburan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah terbiasa melakukan perbuatan sadis. Manusia normal pada umumnya kata dia jelas mustahil melakukan hal itu.
“Hanya manusia yang "MAHIR MEMBUNUH" berani menjadikan rekaman pembunuhan sebagai tontonan,” tuturnya,
Lantaran perbuatan mereka terlalu sadis, Jhon Sitorus mengatakan, hukuman mati sudah sangat pantas diterima Ferdy Sambo dan kroninya.
“Semakin meyakinkan jika hukuman MATI adl hukuman terbaik,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J memang sudah dirusak oleh kaki tangan Ferdy Sambo, namun sebelum merusak dan menghilangkan barang bukti itu mereka menonton barang video mengerikan itu.
Ada empat perwira polisi yang nonton bareng melihat CCTV tewasnya Brigadir J ini antara lain Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Ridwan Soplanit, dan AKBP Arif Rahman. Keempat perwira ini sempat diancam Ferdy Sambo.
Acara nonton bareng CCTV tewasnya Brigadir J ini disebut terjadi pada Selasa (12/7/2022) pukul 02.00 WIB. Sebanyak tiga perwira polisi ini sudah ditetapkan tersangka menghalangi penyidikan kasus Brigadir Joshua. Sementara AKBP Ridwan tidak ditetapkan tersangka.
“Kalau bocor, berarti kalian berempat yang bocorin,” ancam Ferdy Sambo yang saat itu masih Kadiv Propam Polri sebagaimana diceritakan ulang oleh AKBP Arif Rahman dalam sidang etik Ferdy Sambo yang digelar di Gedung Transnational Crime Center Mabes Polri beberapa waktu lalu.