Astaghfirullah! Kasus Kematian Santri Gontor Viral, Pihak Pondok Minta Maaf dan Akui Ada Dugaan Penganiayaan: Kami Menemukan..

Astaghfirullah! Kasus Kematian Santri Gontor Viral, Pihak Pondok Minta Maaf dan Akui Ada Dugaan Penganiayaan: Kami Menemukan.. Kredit Foto: Instagram/@soimah_didi

Kasus kematian salah satu santri berinisial AM di Pondok Pesanten Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, menjadi sorotan publik setelah diungkap oleh pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Dalam salah satu postingannya, ia membagikan salah satu momen dalam kegiatan Hotman 911 di Palembang saat seorang ibu bercerita soal insiden kematian anaknya di Gontor.

Baca Juga: Fakta Baru Adegan Terlarang Dibongkar Terang Benderang, Polisi Bilang Rintihan Putri Candrawathi Terdengar Sampai Keluar Kamar

Ibu yang bernama Soimah tersebut mengaku anaknya meninggal dunia dan mengungkap soal dugaan adanya tindak kekerasan.

Setelah video itu viral, pihak pondok kemudian memberikan pernyataan permohonan maaf sekaligus belasungkawa.

“Atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, saya selaku juru bicara pondok, dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya almarhum AM, santri Gontor asal Palembang, pada hari Senin pagi, 22 Agustus 2022. Yaitu sebagai berikut,” kata Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, lewat keterangan tertulisnya pada Senin (5/9/2022).

Dalam surat pernyataan tersebut, Noor menyampaikan tiga poin. Pertama adalah permohonan maaf dan belasungkawa kepada korban.

Ia menyampaikan, “Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.”

“Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum, jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” lanjutnya.

Pada poin kedua, Noor mengakui adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh santri lain terhadap AM.

Baca Juga: Nah Lho! Blak-blakan Bongkar Chat Seseorang, UAS: 'Mad, Tolong Kirim Bingkisan, Masa Cuma Abangku Aja yang Dapat..'

Namun, ia mengaku sudah memberikan tindakan tegas kepada pelaku tersebut dengan mengeluarkannya dari pondok.

“Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikapi hal ini, kami langsung bertindak cepat dengan menindak/menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut,” jelasnya.

Noor melanjutkan, “Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini.”

Sementara pada poin terakhir, Noor mengaku pihak pondok akan mengikuti segala upaya penegakan hukum atas insiden yang menewaskan AM tersebut.

Noor menyampaikan, “Poin ketiga, kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum terkait peristiwa wafatnya almarhum AM ini.”

“Demikian yang dapat kami sampaikan, sekali lagi, kami atas nama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya musibah ini. Semoga almarhum dirahmati oleh Allah, dan kita semua selalu mendapatkan ridho-Nya. Amin YRA,” tutupnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover