Pegiat media sosial John Sitorus komentari pemberitaan tentang video CCTV penembakan Brigadir J yang menyebutkan video itu dibuat bahan menonton (nobar) oleh empat orang polisi bawahan Ferdy Sambo.
"Sadis bener, CCTV adegan penembakan Brigadir J ternyata jadi hiburan bagi Sambo dan kawan-kawan," kata dia dari Twitter @miduk7 yang dikutip populis.id pada Rabu (7/9/2022).
Kemudian, ia juga mengatakan "Hanya manusia yang mahir membunuh berani menjadikan rekaman pembunuhan sebagai tontonan," ujarnya.
Ia juga menyebutkan perilaku nonton video CCTV tersebut semakin meyakinkan kalau hukuman mati untuk Ferdy Sambo menjadi pilihan terbaik.
"Semakin meyakinkan jika hukuman mati adalah hukuman terbaik," katanya.
Diketahui, CCTV tewasnya Brigadir Joshua dibuat ajang nonton bareng oleh empat perwira polisi. Keempatnya sampai diancam Ferdy Sambo agar tak membocorkan CCTV ke orang-orang.
Baca Juga: Dilaporkan ke Polisi, Ketua Komnas Perempuan Jawab Santai, Deolipa Harus Liat Nih!
Keempat perwira polisi yang nonton bareng melihat CCTV tewasnya Brigadir J ini antara lain Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Ridwan Soplanit, dan AKBP Arif Rahman.
Acara nonton bareng CCTV tewasnya Brigadir J ini disebut terjadi pada Selasa (12/7) pukul 02.00 WIB. Sebanyak tiga perwira polisi ini sudah ditetapkan tersangka menghalangi penyidikan kasus Brigadir Joshua. Sementara AKBP Ridwan tidak ditetapkan tersangka.
“Kalau bocor, berarti kalian berempat yang bocorin,” ancam Ferdy Sambo yang saat itu masih Kadiv Propam Polri sebagaimana diceritakan ulang oleh AKBP Arif Rahman dilansir dari jawapos.
Sadis bener...cctv adegan penembakan Brigadir J ternyata jadi HIBURAN bagi Sambo dkk
— Jhon Sitorus (@Miduk17) September 6, 2022
Hanya manusia yang "MAHIR MEMBUNUH" berani menjadikan rekaman pembunuhan sebagai tontonan
Semakin meyakinkan jika hukuman MATI adl hukuman terbaikhttps://t.co/GQcRJd0v9i