Bharada E, Brigadir RR dan Kuat Maruf Dinyatakan Jujur oleh Alat Lie Detector, Lalu, Bagaimana Cara Kerjanya?

Bharada E, Brigadir RR dan Kuat Maruf Dinyatakan Jujur oleh Alat Lie Detector, Lalu, Bagaimana Cara Kerjanya? Kredit Foto: Screencapture

Melansir dari American Psychological Association, lie detector ini alat digunakan banyak negara untuk proses interogasi para tersangka kriminal. Selain itu, alat ini juga biasa digunakan untuk introgasi para calon pekerja sektor publik atau swasta yang dianggap sensitif.

Lantas, bagaimana cara kerja lie detector? Merangkum dari berbagai sumber, simak ulsan lengkapnya berikut ini.

Cara kerja lie detector

Diketahui, lie detector ini umumnya mempunyai 3 sensor utama yang masing-masing cara kerjanya seperti berikut ini:

1. Sensor pneumograf adalah sensor yang fungsinya untuk mendeteksi detak napas pada bagian perut dan dada, yang mana cara kerjanya dengan melilitkan sensor ke bagian dada.

2. Sensor blood pressure adalah sendor yang fungsinya untuk mendeteksi jika ada perubahan detak jantung dan tekanan darah. Cara kerja sensor ini dengan menempelkan kabel pada bagian lengan.

3. Sensor skin resistance adalah sensor yang fungsinya untuk melihat serts mendeteksi keringat pada bagian tangan. Cara kerja sensor ini umumnya dengan menempelkan kabel sensor pada jari-jari tangan.

Tingkat Akurasi

Lie detector ini ditemukan sejak tahun 1902. Seiring berkembangnya zaman, alat ini pun memiliki beragam versi yang modern dan lebih canggih.

Sejak tahun 1924, alat ini juga mulai sering digunakan pihak kepolisiaan untuk introgasi dan mendeteksi kebohongan. Namun, keberadaan lie detector sebagai alat tes kebohongan hingga saat ini masih jadi kontroversi di kalangan para ahli psikolog. Selain itu, hasil alat ini juga tidak selalu dapat diterima secara sah di mata hukum.

American Psychological Association menyebutkan bahwa dalam proses pengujian poligraf ini ditentukan oleh perubahan fisiologis. Itu artinya, bisa saja ada orang yang jujur namun karena gugup saat interogasi dengan lie detector hasilnya berbicara lain, begitupun sebaliknya.  

Oleh karena itu, sejumlah ahli menyatakan bahwa metode poligraf dengan alat lie detector ini lebih mirip pendeteksi ketakutan, alih-alih kebohongan. Untuk itu, perlu penelitian lebih dalam mengenai keampuhan dan tingkat kekuratan poligraf dengan alat lie detector.

Baca Juga: Datangi Istana, Hotman Paris Sampaikan Pengakuan Bharada E ke Presiden?

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover