Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata khawatir jika ajang balap Formula E yang digagas Anies Baswedan justru menyusahkan Gubernur selanjutnya.
Sebab Anies Baswedan telah membayar uang panjar alias commitment fee kepada para penyelenggara Formula E untuk tiga kali gelaran, di mana dua gelaran dilakukan saat Anies Baswedan sudah lengser dari DKI Jakarta.
Pria yang akrab disapa Alex itu mengatakan apabila Gubernur penerus Anies Baswedan tak mau melanjutkan gelaran Formula E karena tak ada untungnya, maka uang panjar yang terlanjur dibayarkan Anies Baswedan tak bisa ditarik kembali. Dia lantas meminta pertanggungjawaban Anies Baswedan sebab ajang adu cepat mobil bebas emisi itu diongkosi pakai uang negara.
"Bagaimana nanti kalau tahun depan penggantinya atau Plt-nya melihat ini tidak bisa dilaksanakan karena ternyata hitung-hitungan ekonomi tidak menguntungkan? Bagaimana pertanggungjawabannya? Padahal komitmen fee itu nggak bisa ditarik," kata Alexander Marwata saat dikonfirmasi, Rabu (7/9).
Alex mengatakan pihaknya kini tengah mendalami kesepakatan dalam kontrak kerja tersebut.
"Hal yang seperti itulah kami minta kepada ahli dan kami klarifikasi kepada yang bersangkutan. Perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawabannya," tutur Alex.
Sekedar informasi, Anies Baswedan saat ini tengah dimintai keterangan oleh KPK terkait dugaan korupsi Formula E. Anies Baswedan sudah tiba di gedung Merah Putih, Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 9.30 WIB pagi tadi.
Anies belum memberi komentar apapun terkait pemeriksaan dirinya hari ini. Hingga berita ini tayang, Anies Baswedan belum keluar dari gedung KPK.