Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda, memberikan perbandingan antara Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia dengan Malaysia.
Hal itu disampaikan oleh Abu Janda melalui salah satu postingan di akun Instagramnya pada Selasa (6/9/2022).
Lewat video yang diunggah, Abu Janda mengaku ingin menghitung perbedaan harga BBM di Indonesia dan Malaysia.
“Jadi Soal BBM Naik Ini ya, ini itung-itungan saya orang bodoh nih,” ujarnya dikutip Populis.id dari postingan Instagram @permadiaktivis2 pada Rabu (7/9/2022).
Setelah itu, ia menyinggung soal pom bensin Vivo yang sempat diserbu masyarakat karena masih memberikan harga murah usai adanya kenaikan BBM di Pertamina.
Ia menjelaskan, “Pak Jokowi bilang harga pertalite RON90 kalau tidak disubsidi itu Rp17.100 per liter. Sekarang harga RON89 nih yang lagi rame nih pom bensi Vivo, harga RON89 di Vivo itu Rp8.900 sekarang udah Rp10.900, ini harga tidak disubsidi.”
“Sekarang kita bandingan sama harga bensin di Malaysia. Harga bensin RON97 di Malaysia, ini jauh kualitasnya di atas pertalite, itu harganya RM 4.30 atau sekitar Rp14.200, ini harga tidak disubsidi,” sambungnya,
Atas penjelasan tersebut, Abu Janda menilai bahwa jika semua harga bensin tidak disubsidi, maka Indonesia memiliki harga paling mahal dibanding Malaysia.
“Artinya apa? Artinya jika semua harga bensin tidak disubsidi, harga bensin di Indonesia paling mahal,” pungkasnya.
Oleh karena itu, Abu Janda menyebut kalau kesalahan terletak pada manajemen Pertamina,entah karena ongkos produksi yang mahal atau yang lainnya.
Apalagi Pertamina sempat mengaku mengalami kerugian hingga triliunan padahal sudah menjual BBM dengan harga tinggi.
Abu Janda mengatakan, “Berarti kesalahannya ada di Pertamina dong? Tidak efisien, atau ongkos produksinya terlalu tinggi, entah kenapa.”
“Jadi yang harus dibenahi ini Pertamina, masa udah jualan bensin paling mahal rugi pula Rp191 triliun, enggak bener ini manajemennya,” imbuhnya menambahkan.
Abu Janda kemudian meminta Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk membenahi menajemen Pertamina.
Tak lupa, ia juga menyolek Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Komisaris Utama PT Pertamina.
“Maaf, Pak Erick Thohir, katanya bapak lagi benah-benah BUMN? Benahin ini, pak! Cc: Pak Basuki Tjahaja Purnama,” tutup Abu Janda.