Otak dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Ferdy Sambo hari ini bakal menjalani tes kebohongan atau pemeriksaan lie detector. Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Sambo diperiksa di Laboratorium Forensik.
"Iya, diperiksa di Labfor, info dari penyidik," kata Dedi saat dikonfirmasi pada Kamis (08/09/2022).
Jenderal bintang dua ini mengungkapkan bahwa Sambo bakal digiring ke Laboratorium Forensik di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Iya betul (di Sentul.red," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan alat tersebut berasal dari Amerika Serikat dan mempunyai akurasi yang tinggi. Bahkan, hasil dari tes tersebut bisa dijadikan sebagai barang bukti ketika di persidangan
"Alat yang kami punya ini, dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen. Tingkat akurasi yang mencapai 93 persen, alat tersebut bisa dijadikan barang bukti di pengadilan," ujar Dedi.
Sebelumnya, Tim Khusus (Timsus) Polri memeriksa lima tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J menggunakan alat lie detector atau tes poligraf.
Kelima tersangka itu, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Timsus juga memeriksa saksi Susi, asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri, dengan metode yang sama.
Dari keenam itu, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Susi telah menjalani tes poligraf. Polri juga telah menerima hasil tes poligraf Bharada Richard, Bripka Ricky, dan Kuat.
Direktur Tindak Pidana Umum Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi menyatakan hasil polygragh test tersebut menyatakan tiga tersangka itu jujur saat memberikan keterangan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Hanya saja, jenderal bintang satu itu tak menjawab saat ditanya akurasi tes terhadap tiga tersangka tersebut apakah dijamin seratus persen.