Ahli hukum tata negara, Refly Harun, menyoroti soal kabar bahwa Ferdy Sambo mengajak beberapa anak buahnya untuk menonton rekaman CCTV penembakan Brigadir J.
Hal itu disampaikan oleh Refly Harun melalui kanal YouTube miliknya yang diunggah pada Selasa (6/9/2022).
“Ini ada bahasa yang mengerikan, sebelum dibuang ternyata Irjen Ferdy Sambo ajak empat anak buah nobar CCTV saat bunuh Brigadir J,” katanya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis (8/9/2022).
Meski begitu, Refly menegaskan untuk tidak melupakan kasus utamanya terkait pembunuhan Brigadir J karena itu bisa menentukan hukuman yang didapat oleh Ferdy Sambo.
Ia mengatakan, “Yang paling penting adalah kasus utamanya jangan sampai tidak tajam lagi untuk menghukum Ferdy Sambo sesuai dengan apa yang dia lakukan.”
Tak hanya itu, Refly Harun juga mengaitkan kasus penembakan Brigadir J dengan penembakan Laskar FPI di KM 50.
Pasalnya, ia bertanya-tanya apakah CCTV KM 50 yang hilang juga dijadikan ajang nonton bareng oleh Ferdy Sambo yang menangani kasus tersebut saat itu.
“Pihak kepolisian sebelumnya mengatakan bahwa sebelumnya CCTV di TKP pembunuhan Brigadir J dinyatakan hilang, namun setelah ditemukan ternyata rekaman tersebut dijadikan bahan nobar,” ujarnya.
Refly melanjutkan, “Coba ditemukan juga (CCTV) di (kasus) KM 50. Jangan-jangan dijadikan nobar juga, jangan-jangan ya.”
Sementara itu, AKBP Arif Rahman sebelumnya mengakui ada empat perwira polisi termasuk dirinya yang menonton CCTV tewasnya Brigadir J bersama.
Selain Arif, ketiga orang lain yang menonton CCTV itu adalah Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKBP Ridwan Soplanit.