Selain empat tersangka lainnya, Ferdy Sambo juga melakukan tes uji kebohongan menggunakan uji poligraf atas kasus pembunuhan Brigadir J di pusat Laboratorium Forensik, Sentul, Jawa Barat pada hari Kamis (08/09). Hasil uji tes kebohongan Ferdy Sambo berlangsung hingga pukul 19.00 WIB.
Adapun alasan Polri Irjen Dedi Prasetyo tidak mengungkapkan hasil tes uji kebohongan yang dilakukan Ferdy Sambo di antaranya adalah mengumumkan atau tidak merupakan wewenang dari Puslabtor dan Penyidik Polri, kemudian ditakutkan akan ada analisis dari pihak luar terhadap hasil tes Ferdy Sambo.
"Saya melihat justru analisis liar dari media dan pengamat yang tidak paham teknis pascapelaksaaan uji poligraf,” kata Andi kepada ANTARA saat dikonfirmasi melalui pesan instan di Jakarta, Kamis (8/9) yang dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: Ferdy Sambo Sudah Uji Kebohongan, Polri Enggan Ungkap Hasilnya, Kenapa?
Baca Juga: Nah Lho... Tes Kebohongan Dinilai Cuma Jadi 'Mainan' Bagi Ferdy Sambo
Polri sudah memastikan tidak akan mengungkapkan hasil tes uji kebohongan Ferdy Sambo. Nantinya pun, dalam persidangan baru akan diungkapkan fakta-fakta yang diperoleh selama proses penyidikan.
Adapun tingkat akurat dari alat yang digunakan sebesar 93%, sehingga dapat dipastikan alat ini merupakan alat yang tepat untuk menguji para 5 tersangka yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Brigadir RR, Bharada E, dan Kuwat Ma'aruf.
Tujuan dilakukan tes ini adalah untuk melengkapi penyidikan berkas perkara dan menguji apakah keterangan yang diberikan oleh para tersangka ini sudah jujur atau belum serta sebagai bukti petunjuk.