Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menduga ada keterlibatan Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf dalam eksekusi Brigadir J.
Temuan baru ini, menurutnya, menunjukan pelaku penembakan Brigadir J bukan hanya Bharada E dengan Ferdy Sambo.
"Sebetulnya kalau dalam konstitusi itu, rancangan pembunuhan (Brigadir J) itu ada di dalam kepala Sambo. Ia (Ferdy Sambo) sebelumnya mendengarkan keterangan istrinya yang mengalami suatu peristiwa pelecehan seksual di Magelang,” kata dia saat menjadi tamu di acara Rosi yang dikutip pada Sabtu (10/9/2022).
Lebih lanjut, kata dia, Ferdy Sambo memanggil anak buahnya, Kuat Ma’ruf, Bripka Ricky (bripka RR) dan Richard (Bharada E). Saat itu, Ricky menolak menembak dan akhirnya Bharada E menjawab mau menjalankan perintah Ferdy Sambo.
“Sambo bilang kamu (Bharada E) akan saya lindungi," ujarnya.
Baca Juga: Geng Ferdy Sambo Kena Pecat, Ini Dosa AKBP Jerry Raymond Siagian di Kasus Pembunuhan Brigadir J
Kemudian, berdasarkan rekonstruksi yang sudah dijalani lima tersangka di Saguling dan Duren Tiga, tak ada pembahasan mengenai uang.
“(Setelah penembakan) itu baru cerita tentang uang. Dari Sambo (mantan Kadiv Propam Polri) perancangannya,” paparnya.
Ia juga mengatakan “Kepada Komnas HAM ia (Ferdy Sambo) juga mengakui, bahwa ia otak pembunuhan itu," kata Taufan.
Mesti diketahui, perencanaan pembunuhan Brigadir J dilakukan di lantai 3 di rumah Saguling. Saat itu dilakukan rapat kecil antara Ferdy Sambo, istrinya, Putri Candrawathi, ada Bripka RR dan Kuat Maruf.