Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyindir keras Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dia menyebut kelakuan orang nomor satu di Jakarta itu semakin sukar dinalar karena berbagai kebijakan ganjil yang ia bikin. Anak buah Giring Ganesha itu lantas menyebut Anies Baswedan sedang kerasukan hantu VOC.
Kritikan itu diutarakan Guntur Romli untuk merespons kebijakan terbaru Anies Baswedan yang tiba-tiba saja mengembalikan nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia, nama terdahulu yang sempat dipakai saat Indonesia masih dijajah Belanda.
Guntur Romli mengatakan, dengan merubah nama-nama tempat bersejarah itu, maka Anies Baswedan cukup berbahaya jika kelak menjadi Presiden Indonesia. Bisa-bisa dia mengutak-atik nama Negara Kesatuan Republik Indonesia ini menjadi Hindia Belanda, nama yang juga dipakai pada era penjajahan.
Guntur Romli sendiri mengecam keras penamaan ulang kawasan wisata Kota Tua itu, menurutnya, mengembalikan nama Batavia untuk kawasan tersebut, sama saja Anies Baswedan sedang mengajak masyarakat untuk bernostalgia mengenang kekejaman para penjajah di masa lampau.
"Gabener kerasukan hantu VOC. Amit-amit kalau jadi presiden, Indonesia bisa diubah lagi jadi Hindia Belanda," tulis Guntur Romli dikutip Populis.id dari Twitternya @GunRomli, Senin (12/9/2022).
Sebagaimana diketahui Anies Baswedan mengganti nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia setelah tuntas merevitalisasi kawasan itu.
Kembalinya nama Batavia menurut Anies merupakan upaya untuk mengembalikan kejayaan masa lalu Batavia yang menjadi pusat pemerintahan dan politik di nusantara.
Sejarah panjang Batavia dan sentuhan kejayaan masa lalu bisa dijual sebagai area wisata sejarah yang menarik sehingga diharapkan akan lebih banyak dikunjungi wisatawan.
"Dan inilah pembukaan kembali Kota Tua, kawasan Kota Tua ini, kita namakan kawasan Batavia sebagaimana nama aslinya dulu. Ini namanya Batavia," tutur Anies.