Suharso Monoarfa Dipanggil Jokowi ke Istana, yang Dibahas Gak Disangka-sangka!

Suharso Monoarfa Dipanggil Jokowi ke Istana, yang Dibahas Gak Disangka-sangka! Kredit Foto: Dok PPP

Presiden Jokowi memanggil Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9) pagi ini.

Suharso dipanggil usai kisruh di tubuh PPP mencuat ke publik hingga dirinya dilengserkan dari kursi Ketua Umum partai.

Dalam pertemuan tersebut, Suharso mengaku membahas kekisruhan yang terjadi di PPP dan juga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Saya tadi banyak bicara soal itu (pengesahan kepengurusan baru PPP) dan soal IKN ya,” kata Suharso usai menemui Presiden Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Baca Juga: Hangat Diperbincangkan Usai Suharso Manoarfa Diberhentikan, PPP: Tidak Ada Perpecahan di Tubuh Partai!

Terkait pengesahan kepengurusan baru PPP yang kini telah dipimpin Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Suharso menyampaikan akan menyelesaikan secara baik-baik kekisruhan yang terjadi di internal partainya itu. “Ya nantilah kita selesaikan baik-baik,” ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengesahkan Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2020-2025. Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan (SK) Kemenkumham Nomor M.HH-26.AH.11.02 Tahun 2022.

“Mengesahkan H Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan masa bakti  2020-2025,” bunyi SK Kemenkumham yang ditandatangani oleh Menkumham Yasonna H Laoly pada Jumat (9/9).

Baca Juga: Pengamat Duga PPP Bakal Ambles di 2024 Kalau Konflik Suharso-Mardiono Terus Berlanjut, Hati-hati!

Dalam surat keputusan itu juga menetapkan susunan kepengurusan DPP PPP periode 2020-2025. Sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH - 02.AH.11.01 Tahun 2021 tentang Pengesahan Pernyataan Keputusan Rapat Formatur Muktamar IX PPP tentang Susunan Personalia Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Masa Bakti 2020-2025.

“Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya,” demikian bunyi SK tersebut.

Mardiono sebelumnya menyampaikan, musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP sudah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dan didukung oleh 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP. Karenanya, ia meminta agar Suharso Monoarfa dengan lapang dada menerima fatwa dari forum tersebut.

Kepentingan PPP, jelas Mardiono, tentu lebih besar ketimbang urusan dari sebuah individu. Apalagi partai berlambang Ka'bah itu harus fokus dalam kerja-kerja politiknya untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terkini

Populis Discover