Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga menilai perubahan nama Kota Tua menjadi Batavia kurang tepat. Ia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menata ulang kawasan tersebut jika ingin merubah namanya.
"Perubahan nama menjadi Batavia akan lebih baik jika diikuti dengan penataan ulang kawasan Kota Tua kembali seperti saat menjadi Batavia," kata Nirwono kepada Populis.id, Senin (12/9/2022).
Nirwono menyebut perubahan nama saja tidak cukup, sebab pengunjung juga dinilai perlu mengetahui secara detail bagaimana kondisi dan situasi Batavia yang sesungguhnya. Dalam hal ini, perlu ditentukan waktu yang akan dijadikan latar belakang.
"Harus jelas pada periode tahun keberapa yang dipilih sebagai latar belakang sehingga pengunjung dapat membayangkan suasana Batavia pada periode tersebut," ujarnya.
Nirwono sendiri turut mengomentari beberapa perubahan yang terjadi di Kawasan Kota Tua usai direvitalisasi. Menurutnya ada beberapa kekurangan yang semestinya bisa dikejar untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan rendah emisi.
"Rencana pengembangan kawasan Kota Tua sebagai kawasan rendah emisi tidak hanya revitalisasi trotoar tetapi harus diikuti dengan peraturan seperti seluruh bangunan gedung memenuhi persyaratan bangun gedung hijau," tukasnya.
Selain itu, ia mendorong agar hanya transportasi publik yang ramah lingkungan yang boleh beroperasi di kawasan kota tua, seperti halnya kendaraan listrik atau biogas. Begitu juga dengan pengunjung dan petugas yang bekerja di kawasan tersebut.
"Pengunjung dan petugas di kawasan kota didorong berjalan kaki, bersepeda, atau naik kendaraan listrik dalam beraktivitas di kota tua, serta penghijauan kawasan kota tua," tandasnya.