Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menegaskan data-data pemerintah yang diretas hacker Bjorka merupakan data yang umum, bukan spesifik atau rahasia.
Hal itu ia sampaikan usai mengikuti Rapat Kabinet yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (12/9/2022).
Dalam rapat itu, menurutnya, membahas peretasan data pemerintah oleh hacker Bjorka. Dia mengatakan, data yang diretas Bjorka adalah data lama, bukan yang terbaru.
Baca Juga: Tangkal Serangan Bjorka, Jokowi Bentuk Tim Khusus Tangani Kebocoran Data
"Di rapat dibicarakan bahwa ada data-data yang beredar oleh salah satunya oleh Bjorka, tetapi data-data itu setelah ditelaah sementara adalah data-data yang sudah umum, bukan data spesifik dan bukan data yang terupdate sekarang, sebagian data-data yang lama untuk saat ini," terang Johnny dalam keterangannya.
Data itu, kata dia, sudah ditelaah secara mendalam oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kominfo, Polri, dan BIN.
Sebelumnya, hacker bernama Bjorka telah membocorkan 1,3 miliar data nomor SIM pengguna Indonesia.
Baca Juga: Dear Bjorka, Bisa Enggak Hack Big Data Luhut Soal 3 Periode!
Ia menggungah data tersebut melalui situs Breach Forums pada 6 September 2022 lalu dan menjualnya dengan harga dalam jumlah fantastis.
Selain itu, Bjorka juga membobol data penduduk yang teregistrasi di KPU. Tak tanggung-tanggung, sosok hacker tersebut menggaet sejumlah data 150 juta penduduk.
Data tersebut mencakup Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, usia, alamat, hingga status disabilitas.
Baca Juga: Hacker Bjorka Bocorkan Data Pemerintah, Rocky Gerung: Seperti Robin Hood Pahlawan Bagi Rakyat!
Bjorka membanderol data tersebut seharga 5.000 Dolar AS atau Rp 74,6 juta.
Tak hanya itu, hacker yang mengaku berasal dari Polandia ini kembali membuat gaduh hingga menuai perhatian dari pemerintah usai mengklaim dirinya membobol data kepresidenan.
Bjorka mengunggah dokumen yang diduga milik pihak kepresidenan ke situs Breach Forums beberapa waktu yang lalu.
Ia juga membocorkan data pribadi milik pejabat negara seperti Luhut Binsar Panjaitan, Anies Baswedan, Tito Karnavian, Johnny G. Plate, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Erick Thohir, hingga Puan Maharani.