Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani tidak ingin mencampuri langkah Gubernur DKI Anies Baswedan yang ingin mengubah nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia. Menurutnya, perubahan nama tersebut sudah menjadi hak prerogatif yang dimiliki Anies.
"Itu kan kembali hak prerogatif gubernur. Kami lihat payung hukumnya seperti apa, kalau sekedar ganti nama tapi tidak ubah ini itu, sok sok (silakan) saja," kata Rani kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Baca Juga: Kota Tua Kok Dirubah Nama Jadi Batavia, Anies... Anies... Amit-amit Kalau Jadi Presiden!
Politisi Partai Gerindra itu juga mengaku tak masalah dengan nama yang dipilih, yakni Batavia. Sebab nama tersebut merupakan nama yang sejak dahulu sudah ada dan memiliki arti yang sama dengan Jakarta.
Menurut Rani, perubahan nama ini hanya sekedar untuk mengubah mindset masyarakat seperti halnya saat Anies merubah nama rumah sakit menjadi rumah sehat.
"Sama aja kayak rumah sehat. Ada masalah memangnya? Tetap orang milih rumah sakit, apa yang udah terjadi sekian ratusan tahun, berubah sekejap, gak mungkin. Itu mindset aja, kita berprasangka baik mungkin mindset diubah," pungkasnya.
Baca Juga: Anies Rubah Nama Kota Tua, Orang PSI: Batavia Sangat Lekat Dengan Masa Kelam!
Beda dengan Rani, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi justru memberi peringatan keras kepada Anies Baswedan yang hendak memberi nama baru kawasan rekreasi Kota Tua menjadi Batavia.
Pras sapaan akrab Prasetio menyebut Anies sudah tidak boleh lagi membuat kebijakan strategis saat DPRD resmi mengumumkan pemberhentiannya dalam rapat paripurna. Dimana hal itu akan dilakukan pada Selasa, 13 September esok hari.
"Kan belum diputuskan (nama Batavia), tapi (rapat paripurna) besok tuh salah satu yang kita putuskan bahwasanya tidak boleh ada lagi kebijakan yang strategis yang diambil oleh Anies," kata Prasetyo kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
Sampai saat ini, Anies memang belum membuat peresmian terkait dengan nama baru tersebut. Sehingga Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tak punya waktu lagi untuk benar-benar merubah nama Kota Tua menjadi Batavia.
"Enggak boleh (ganti nama Kota Tua menjadi Batavia)," ujarnya.