Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta sekaligus loyalis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Andi Sinulingga menyoal gaji besar Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komisaris Utama PT Pertamina. Eks Gubernur DKI itu diupah Rp3,2 miliar per bulan di perusahaan pelat merah itu.
Menurut Andi Sinulingga, gaji Ahok yang selangit jelas membebani keuangan negara, tak hanya itu gaji fantastis itu kata dia juga tak diimbangi dengan kerja nyata dari Ahok untuk membenahi Pertamina dari berbagai masalah.
"Berat sekali beban negara utk biayai hidup orang ini, kerja tak becus kecuali ngomong kotor urakan,” kata Andi di akun twitternya @AndiSinulingga dikutip Populis.id Selasa (13/9/2022).
Dengan gaji fantastis yang tidak diimbangi dengan kerja nyata, Ahok kata Andi seharusnya didepak dari Pertamina, namun menurutnya, mendepak Ahok dari Pertamina jelas mustahil sebab Presiden Joko Widodo sudah terlampau sayang sama eks wakilnya di DKI Jakarta itu.
“Kelihatannya presiden sayang sekali sama orang ini, apa sebab?” ucapnya.
Gaji Ahok yang fantastis di Pertamina sempat menjadi sorotan masyarakat di media sosial, besar gaji eks Bupati Belitung Timur itu disebut-sebut mencapa Rp3,2 Miliar perbulan. Angka itu belum termasuk fasilitas lain seperti tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, asuransi purna jabatan, kendaraan dinas, fasiltas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum.
Gaji Ahok itu ramai disorot setelah pemerintah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi.
Pemerintah memutuskan menyesuaikan harga BBM subsidi antara lain Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp5.150 jadi Rp6.800 perliter, Pertamax non subdisi dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter.
Kebijakan ini sudah berjalan hampir dua minggu belakangan ini dan menuai berbagai protes dari masyarakat. Dimana sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat hingga kini terus menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak kebijakan ini.