Pegiat media sosial Denny Siregar menyindir keras aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni (PA 212). Aksi unjuk rasa yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat Senin (12/9/2022) itu disebut sepi peminat.
Massa yang hadir dalam aksi unjuk rasa kali ini kata Denny sudah menyusut drastis, sebab dalam berbagai aksi unjuk rasa yang digelar sekelompok ini pada tahun-tahun sebelumnya pesertanya lumayan banyak, Mereka bahkan rela datang dari daerah lain untuk bergabung dengan kelompok simpatisan Habib Rizieq Shihab itu.
Lantaran jumlah pesertanya mulai anjlok Denny lantas menyindir dengan menyebut aksi unjuk rasa itu sepi peminat lantaran persediaan nasi bungkus ikut berkurang karena terimbas kenaikan harga BBM.
“Kaum Monas kok tinggal segelintir gitu ya ? Apa kenaikan BBM berpengaruh pada persediaan nasbung?” kata Denny dalam cuitan di akun twitternya @Dennysiregar7 dikutip Populis.id Selasa (13/9/2022).
Dalam cuitan itu, Denny juga membagikan sebuah video yang diunggah pegiat media sosial Jhon Sitorus lewat akun di akun twitternya @Miduk17. Dalam video itu tampak peserta aksi rata-rata mengenakan gamis, serta peci, sementara peserta perempuan rata-rata mengenakan hijab.
Sementara itu sejumlah peserta aksi tampak membawa bendera Palestina, ada pula yang membawa bendera hitam yang bertuliskan lafaz Arab. Bendera itu sekilas mirip panji organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Jhon Sitorus dalam cuitan itu mengecam keras mereka yang membawa atribut tersebut, dia meminta polisi untuk segera turun tangan mengamankan para pengunjuk rasa yang membawa ornamen bendera hitam mirip lambang HTI.
Baca Juga: Sebentar Lagi Lengser, Anies Baswedan Dilarang Keras Utak Atik Jabatan di Lingkungan Pemprov DKI
“Kapanpun dan dimanapun demonya, benderanya selalu sama, BUKAN MERAH PUTIH. Negara seakan2 TAKUT dan terkesan DIAM terhadap atribut TERLARANG. Perppu No. 2 th 2017 jelas menyatakan untuk MEMBUBARKAN HTI dan statusnya TERLARANG @DivHumas_Polri @mohmahfudmd kenapa ini DIBIARKAN?” tulis Jhon Sitorus dalam keterangan unggahan itu.
