Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, menyampaikan keterangan terbaru dari kliennya sebelum insiden penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
Bripka RR sendiri mengaku melihat pertengkaran antara Brigadir J dengan Kuat Ma’ruf, tapi ia tidak tahu apa alasannya.
Saat bertanya kepada Brigadir J langsung, Bripka RR tidak mendapat jawaban yang jelas karena juniornya itu juga tidak mengetahui alasannya.
Brigadir J mengaku bingung ke Bripka RR mengenai alasan Kuat Ma’ruf marah-marah kepadanya.
“(Bripka RR) Panggil Josua, ‘Josua kamu sebenarnya ada apa?’, ‘Enggak tau tuh’. Marah-marah juga, Josua marah-marah ‘Enggak tau tuh bang, kenapa om Kuat marah-marah sama saya?’,” ujar Erman dikutip Populis.id dari kanal YouTube Kompas.com yang videonya diunggah pada Rabu (14/9/2022).
Setelah itu, Bripka RR menyampaikan pesan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang memintanya untuk memanggil Brigadir J.
Saat menyampaikan permintaan tersebut, Brigadir J disebut sempat menolak untuk menemui Putri di kamarnya.
Erman mengatakan, “(Bripka RR mengatakan) ‘Yaudah tenang, tadi saya ke atas ketemu ibu, dia nanya kamu. Tolong kamu naik yuk saya temenin’. ‘Enggak’.”
“Pertama nolak, tadi saya dengar dia menolak itu, menolak karena dalam BAP-nya seperti itu. Kalau yang lalu, saya menyampaikan tidak menyebut menolak, langsung pergi Josua, ikut. Tapi ternyata awalnya dia menolak,” sambungnya.
Namun, setelah dibujuk oleh Bripka RR, Brigadir J baru mau menemui Putri dan langsung duduk di lantai dalam kamar Putri.
Usai mengantar Brigadir J, Bripka RR meninggalkannya berdua dengan Putri. Namun, ia tetap berjaga-jaga di dekat pintu kamar.
“Tapi setelah dibujuk (Bripka RR) ‘yaudahlah ibu manggil, masa kamu enggak ini’ gitu, baru dia ikut. Ikut ke atas, masuk kamar,” jelasnya.
Erman melanjutkan, “Josua langsung duduk di bawah, ibu baring kayak setengah badan gitu, RR keluar. Tapi keluar jaga-jaga juga enggak jauh dari pintu kamar itu, supaya menjaga-jaga kemungkinan apa gitu ya.”