Terkuak fakta bahwa Ferdy Sambo tak pernah perintahkan Bharada E untuk membunuh Yosua. Mantan Kadiv Propam Polri itu disinyalir sebagai otak dibalik terbunuhnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kasus pembunuhan tersebut disebut dilakukan di rumah dinas yang ditempati oleh Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Pihak Kepolisian akhirnya menetapkan 5 orang sebagai tersangka, yakni Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, dua ajudannya Brigadir RR dan Bharada E, serta sopirnya Kuat Maruf.
Bharada E akhirnya mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo. Namun, pada saat proses rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa Ferdy Sambo tidak memerintahkan Bharada E untuk membunuh Brigadir J.
Mengenai perintah tersebut, diketahui sudah tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang didapatkan dari keterangan Bharada E oleh tim penyidik. Dalam BAP tersebut, Bharada E bahkan menirukan perintah dari atasannya untuk menembak Brigadir J.
"Iya dia (Bharada E) disuruh nembak perintah atasannya di bawah tekanan juga, 'tembak, tembak, tembak'," kata pengacara Bharada E, Deolipa Yumara Senin, (8/8/2022) lalu.
Sementara itu, dari keterangan tersebut, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kemudian mempertanyakan pengakuan Bharada E terkait perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Menurutnya, Bharada E telah salah mempersepsikan perintah menembak yang ditafsirkannya sebagai perintah untuk membunuh.
Lebih jelas Taufan menerangkan, perintah penembakan bisa bermakna hanya melakukan penembakan, bukan membunuh Brigadir J.
Dari hal tersebut Taufan menjelaskan, bisa saja perintah penembakan tersebut hanya bertujuan untuk memberikan efek jera kepada Brigadir J, yang diduga telah melecehkan harkat dan martabat keluarga Ferdy Sambo.
Baca Juga: Putri Candrawathi Buka Rekening Atas Nama 2 Ajudannya, Brigadir J Salah Satunya... Terus Buat Apa?
Dari sana Taufan menyebut, hal itulah bisa menjadi salah persepsi dari Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo.
“Richard (Bharada E) bilang saya disuruh menembak. Itu (menembak) kan berarti bukan disuruh membunuh," kata Taufan sebagaimana diberitakan Tempo dari hasil wawancaranya.
"Sambo kan bukan bilang ’bunuh Richard, bunuh," pungkasnya.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.