Punya Masalah Kejiwaan dan Jadi Kriminal Paling Berbahaya, Ferdy Sambo Harus Ditahan di Penjara dengan Tingkat Keamanan Super Maksimum!

Punya Masalah Kejiwaan dan Jadi Kriminal Paling Berbahaya, Ferdy Sambo Harus Ditahan di Penjara dengan Tingkat Keamanan Super Maksimum! Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha

Psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyebut eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo sudah dapat digolongkan sebagai kriminal paling berbahaya. Untuk itu suami Putri Candrawathi itu kata Reza mesti dijebloskan ke dalam penjara dengan tingkat keamanan super maksimum. Orang macam Ferdy Sambo tak layak ditempatkan di tahananan bisa karena justru membahayakan. 

Hal ini disampaikan Reza menanggapi pernyataan Komnas HAM yang menyebut Ferdy Sambo diduga memiliki masalah kejiwaan yakni  psikopati atau gangguan kepribadian antisosial, sehingga tega menghabisi Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang tak lain adala ajudannya sendiri. 

Baca Juga: Disebut Ikut Nembak Brigadir J Hingga Tewas, Deolipa Yumara Duga Putri Candrawathi Seorang Psikopat Kayak Ferdy Sambo, Alamak!

Komnas HAM menduga tersangka fs mempunyai Masalah Kejiwaan. Menanggapi hal itu pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyatakan, Masalah Kejiwaan pada diri fs, mungkin saja.

”Jadi tepatlah fs disebut sebagai kriminal dengan Klasifikasi Sangat Berbahaya. Dia, sebagai psikopat, memiliki kepribadian Machiavellinisme yang diistilahkan sebagai Dark Triad: manipulatif, pengeksploitasi, dan penuh tipu muslihat,” kata Reza kepada wartawan Selasa (14/9/2022).

”Itu harus staf yang juga cerdas, berintegritas, dan punya jam terbang tinggi melayani napi ber-Dark Triad,” katanya menamhkan. 

Sisi lain, menurut dia, pernyataan Komnas HAM bisa kontraproduktif. Riset mutakhir menunjukkan bahwa psikopati bukan berakar sebatas pada dimensi perilaku atau pun kepribadian. Tapi pada adanya bagian otak yang memang berbeda dari orang-orang non psikopat.

Baca Juga: Bininya Ferdy Sambo Disebut Ikut Tembak Brigadir J, Nah Loh, Bharada E Cuma Ngaku-ngaku Jadi Eksekutor Buat Selamatkan Putri Candrawathi?

”Bagian otak itu, tanpa direkayasa, tidak bereaksi ketika diperlihatkan gambar atau tayangan kejam. Jadi, dengan kondisi otak dari sananya yang memang sudah seperti itu, mereka memang tuna perasaan. Karena menjadi psikopat ternyata bisa dipahami sebagai sesuatu yang terkodratkan, kondisi psikopati malah bisa dipakai sebagai salah satu bahan pembelaan diri,” papar Reza.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover