Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai bahwa tiga nama yang diusulkan DPRD DKI untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur menggantikan Anies Baswedan memiliki kompetensi dan kapasitas yang sama.
"Kalau dilihat dari segi kapasitas, kompetensi, pengalaman, dan rekam jejak sulit menebak siapa yang unggul di antara 3 nama itu. Levelnya kurang lebih sama," kata Prayitno saat dikonfirmasi, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: PSI: Heru Budi Hartono 'Harga Mati' Jadi Pj Gubernur Jakarta
Tapi, beberapa faktor di atas sebenarnya tidak berpengaruh besar terhadap hasil keputusan Presiden Joko Widodo dalam menentukan Pj Gubernur. Sebab, penentuan itu akan dilihat dari siapa sosok yang dinilai punya tarikan politik yang sama dengan pemerintah.
Prayitno meyakini, dalam hal ini Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono punya peluang terpilih yang lebih unggul ketimbang dua tokoh lainnya, yakni Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar, dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali.
"Harus punya penetrasi kuat ke dalam kekuasaan. Dilihat dari itu, nama Heru paling diunggulkan karena posisinya sebagai Kasetpres dan sudah sejak lama dikaitkan dengan jakarta pengganti Anies," ujarnya.
Baca Juga: Dari Hati Terdalam, PDIP Sebenarnya Ingin Tri Rismaharini Jadi Pj Gubernur Pengganti Anies Baswedan
"Lalu disusul Bahtiar karena posisinya cukup strategis di Kemendagri. Yang terakhir Marullah Mattali. Meski asli betawi dan posisinya sebagai Sekda saat ini, tapi secara politik kekuasaan beda dengan Heru dan Bahtiar," lanjut Prayitno.
Pengamat politik itu menilai bahwa pemerintah pusat berharap agar Pj Gubernur yang dipilih nantinya tidak seperti Anies Baswedan yang selama menjabat selalu mencoba terlihat berbeda dengan apa yang dilakukan pemerintah.
"Soal faktor kekuasaan ini tentu tak lepas dari keinginan kepastian bahwa pengganti Anies adalah orang yang irisannya sama dengan pemerintah, klop, dan nyambung. Jangan seperti Anies yang kerap ingin terlihat berbeda dengan pemerintah," pungkasnya.