Pihak keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) membongkar sebuah fakta mengejutkan mengenai Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi. Disebutkan Putri ternyata sempat meminta bayi untuk diadopsi. Dia menginginkan bayi dari keluarga Brigadir J.
Hal ini diungkap Bibi brigadir J, Roslin Simanjuntak dikutip dari YouTube Uncle Wira. Disebutkan permintaan itu itu dirasakan langsung oleh Putri kepada Brigadir J saat, pria asal Jambi itu baru setahun bekerja sebagai ajudan Ferdy Sambo.
"Sempat minta saat Yosua setahun kerja di situ, mak ada nggak bapak ibu (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi) mau adopsi anak, bapak itu nanya ke saya kalau ada dari keluarga kita," kata Roslin dikutip Populis.id Kamis (15/9/2022).
Lebih lanjut, Roslin menyebut keinginan Putri Candrawathi itu tak kesampaian lantaran keluarga Brigadir J saat itu tidak memiliki bayi sebagaimana yang diinginkan Putri Candrawathi, Dia mencari bayi yang masih berusia di bawah 6 tahun, sedangkan keluarga besar Brigadir J rata-rata memiliki anak yang usianya di atas itu.
"Keluarga kami nggak ada lagi yang bayi, karena mereka maunya yang bayi, adanya yang sudah SD, mereka nggak mau, akhirnya gak jadi," ujarnya.
Atas dasar itu, Roslin lantas curiga, jangan sampai balita berusia 1,5 tahun yang disebut-sebut sebagai anak putri Candrawati saat ini adalah anak angkat. Balita itu seolah dijadikan tameng oleh Putri dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Karena bayi tersebut Putri Candrawathi mendapat keistimewaan, dia tak ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara sebagaimana para tersangka lainnya, hanya karena alasan dirinya masih mengasuh anak.
Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J. Ferdy Sambo mengaku menghabisi Brigadir J lantaran yang yang bersangkutan melecehkan Putri Candrawathi
Pengakuan Ferdy Sambo tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), hal ini juga selaras dengan temuan investigasi Komnas HAM dan Komnas Perempuan. Disebutkan tindak kekerasan yang dialami Putri Candrawathi terjadi ketika mereka di Magelang, peristiwa itu terjadi pada 7 Juli 2022 atau sehari sebelum Brigadir J dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pernyataan Ferdy Sambo dalam BAP dan klaim dari Komnas HAM dan Komnas Perempuan itu menuai berbagai respons masyarakat. Banyak pihak yang sangksi dengan pernyataan tersebut, sebab Ferdy Sambo dinilai sedang memainkan drama baru, setelah semua upayanya menutup rapat kasus pembunuhan itu terbongkar.