Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan unjuk rasa untuk menolak kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Aksi yang bertitik di Patung Kuda, Jakarta Pusat itu berlangsung ricuh. Sejumlah massa aksi mencoba menerobos brigade kepolisian yang menghadang jalan. Mereka memaksa masuk hingga terjadi gesekan antara Polisi dan pendemo.
Gesekan itu berlangsung sekitar satu menit, dan telah menyebabkan dua Mahasiswa luka-luka. Bahkan satu diantaranya ada yang mengalami pendarahan di bagian jarinya. Masih belum diketahui secara jelas apa yang menjadi penyebab munculnya luka tersebut.
Baca Juga: Pak Jokowi Dicariin Aliansi BEM SI Nih! Ngebet Pengen Ditemui: Kalau Gak Ada, Kami Butuh Wakilnya...
Kedua mahasiswa yang menjadi korban tersebut langsung dilarikan ke mobil ambulance yang sedari awal sudah berjaga-jaga di bagian belakang, dan langsung mendapat pertolongan dari petugas medis.
Pasca terjadinya gesekan tersebut, sang orator berteriak bahwa ada dua mahasiswa yang diculik oleh Polisi. Mereka pun mengatakan akan mengambil secara paksa.
"Ada teman kita yang diculik, kita mau ambil paksa atau dibalikin sekarang. Ada dua teman kita yang dibawa ke dalam sana," kata sang orator dari atas mobil komando di lokasi pada Kamis (15/9/2022).
Adapun, dalam aksinya kali ini BEM SI membawa tiga tuntutan yang intinya menolak kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM. Secara rinci, tiga tuntutan tersebut diantaranya;
1. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan BBM.
2. Menuntut dan mendesak pemerintah Menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.
Baca Juga: Dinilai Gak Punya Prestasi, Heru Budi Hartono Belum Pantas Jadi Pj Gubernur! Sandingannya Gak Kuat Bos... Ahok Sama Anies
3. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM Bersubsidi secara tegas.