Diketahui kemudian, MAH ternyata tidak memiliki perangkat komputer di kediamannya. Hal itu disampaikan oleh ibu MAH, ia mengatakan putranya ditangkap saat bekerja. Sang ibu pun tidak percaya jika anaknya terlibat peretasan.
Melansir Tempo.co, dugaan munculnya MAH sebagai peretas berawal dari sebuah laporan Dark Tracer dalam sebuah webinar pada 8 September 2022. Mereka memperlihatkan peta yang diduga perjalanan dari kebocoran data yang terjadi di Indonesia.
Total ada 124 diduga pelaku yang melakukan posting berbahasa Indonesia bocor di Black Market dan Hacker Forum. Dari 124 itu kemudian dikerucutkan menjadi 14 terduga pelaku. Dark Tracer melakukan dugaan terhadap seorang pria yang berdomisili di Indonesia.
Setelah pihaknya membuka data pribadi terduga pelaku, ditemuka nama dengan inisial MA, seorang laki-laki berusia 23 tahun. Dark Tracer juga memperlihatkan Jawa Timur sebagai gambaran provinsi tempat tinggal terduga Bjorka.