Dampak Bjorka Untuk Pemilu 2024, Masyarakat Bisa Gak Percaya Hasil Pemilu, Loh!

Dampak Bjorka Untuk Pemilu 2024, Masyarakat Bisa Gak Percaya Hasil Pemilu, Loh! Kredit Foto: Twitter/Bjorka

Akhir-akhir ini hacker Bjorka ramai diperbincangkan oleh semua masyarakat. Bjorka adalah seorang hacker yang telah berhasil membobol data para pejabat di Indonesia dan data yang sifatnya rahasia milik masyarakat. 

Aksinya dalam mencuri dan membobol data para pejabat menuai banyak komentar dari warganet. Ada yang memuji dan bahkan ada yang dibuat geram atas tindakan yang dilakukan oleh Bjorka tersebut. Beberapa pejabat yang datanya diretas oleh Bjorka adalah Anies Baswedan, Johnny G Plate, Luhut Binsar Pandjaitan, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar hingga Presiden Joko Widodo

Tak tanggung-tanggung, Bjorka juga mengklaim dirinya memiliki 105.003.428 juta data warga Indonesia yang tentunya lengkap dengan data pribadi seperti tanggal lahir, NIK, Kartu Keluarga hingga alamat tempat tinggal. Dengan begini, kebobolan data penduduk Indonesia bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk digunakan sebagai bahan kampanye pemilu 2024 ataupun sebagai data pemilih partai tertentu. 

Hingga kini, sosok Bjorka belum diketahui dengan jelas dan tepat, namun diketahui hacker Bjorka sudah terindentifikasi oleh tim dan polisi. Sementara itu, beredar bahwa Hacker Bjorka adalah warga Cirebon, Muhamad Said Fikriansyah. Namun ternyata dugaan tersebut salah, Muhamad Said Fikriansyah hanyalah seorang Editor Video. 

Baca Juga: Kebenaran Penangkapan Hacker Bjorka Masih Mengambang, Simak Fakta Berikut!

Baca Juga: Tidak Hanya Bjorka, Puan Mengingatkan Tim Satgas Perlindungan Data Selesaikan Kasus Kebocoran Data Lainnya

Melansir dari cnnindonesia, Pratama Persada selaku Pakar Siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSRec) sudah mewanti-wanti bahwa data pemilih di KPU bisa dipergunakan ilegal pada saat pemilu 2024.  

Pratama Persada juga menjelaskan dampak Bjorka untuk pemilu 2024 jika tidak ditangani dan dituntaskan segera yakni:

  • Manipulasi Pemilih 

Hal pertama yang akan terjadi adalah manipulasi pemilih. Diketahui Bjorka berhasil membobol data SIM Card, Data PLN, Data BPS dan memiliki 105.003.428 juta data  warga Indonesia. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia wajib hati-hati terkait data tersebut karena bisa saja digunakan untuk manipulasi pemilih. 

Data tersebut bisa saja digunakan untuk memanipulasi pilihan masyarakat untuk memenangkan partai tertentu. Sehingga nantinya pemilu tidak berjalan secara transparan dan demokrasi. 

  • Hasil Pemilu Akan Diragukan Masyarakat 

Jika hingga pemilu 2024, kasus hacker Bjorka belum juga selesai. Maka kemungkinan besar masyarakat akan ragu dengan hasil pemilu 2024. 

KPU dan Bawaslu akan menjadi objek sasaran warga Indonesia yang tidak puas dengan perhitungan hasil suara. Maka dari itu, untuk KPU dan Bawaslu diminta untuk lebih memperhatikan keamanan data mereka agar hal-hal yang  tidak diinginkan terjadi.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover