Pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya menanggapi aksi polisi yang menangkap terduga pelaku peretasan hacker Bjorka di Madiun.
Menurutnya, hal yang perlu disoroti dalam kemunculan Bjorka adalah kelemahan pengelolaan data pemerintahan di Indonesia.
"Nih malah messenger of bad news-nya yang mau ditangkap. Mungkin karena malu atau merasa bagaimana," ungkap Alfons dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat (16/7).
Alfons mengatakan, Bjorka awalnya berusaha untuk menjual data. Ia mengaku terkejut saat melihat perubahan tujuan Bjorka.
Ia juga menilai bodoh jika sejumlah pihak berspekulasi bahwa Bjorka adalah orang Indonesia atau berdomisili di Indonesia.
"Dengan berbagai macam gaya bahasa dan dengan berbagai analisa, ada yang mengatakan dia orang Indonesia. Kalau saya bilang, kalau dia berdomisili di Indonesia, agak bodoh," tuturnya.