Pakar Keamanan Siber: Agak Bodoh Kalau Bjorka di Indonesia, Peretasnya Kurang Pinter...

Pakar Keamanan Siber: Agak Bodoh Kalau Bjorka di Indonesia, Peretasnya Kurang Pinter... Kredit Foto: Twitter/Bjorka

Pencarian Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri pada Hacker Bjorka masih terus berjalan. Dua orang pemuda di mana satu orang di Cirebon dan di Madiun diringkus karena diduga sebagai hacker carian mereka.

Namun demikian, meski dua orang sudah diringkus akun Bjorka masih bisa berkicau bahkan melemparkan ejekan ke pemerintah.

Baca Juga: Jokowi: Ini Muncul Lagi jadi Wapres, Itu Dari Siapa? Kalau Bukan dari Saya, Saya Nggak Mau Jelasin...

Menanggapi hal tersebut, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya menyebutkan fenomena Bjorka membuat pemerintah perlu menyerap pesan yang dibawa oleh hacker tersebut.

"Jadi kita perlu lihat akar masalahnya, jangan killing massager of bad news, jadi Bjorka berusaha memberitahu sesuatu bahwa pengelolaan data di Indonesia perlu diperbaiki, banyak bocor, dan kalau dieksploitasi rakyat menderita" ungkap Alfons.

Baca Juga: Usai Konfliknya dengan Ning Imaz Viral, Eko Kuntadhi Mundur dari Ketum Ganjarist

Menurut Alfons, Bjorka belakangan mendapatkan simpati dari warga Indonesia karena aksinya meretas data para pejabat.

"Sekarang kasih lihat kalau pejabat yang dieksplotasi seperti ini kayak begini rasanya rakyat, jadi dia mendapatkan simpati," tambahnya. 

Baca Juga: Coba Diingat-ingat, Banyak Dugaan Suap Lho di Kasus Ferdy Sambo, Kamaruddin: Yang Sembunyi di Belakang Kulkas Saja Dapat 500 Juta...

Lebih lanjut Alfons menyebutkan bahwa dia ragu Bjorka yang sesungguhnya berdomisili di Indonesia.

Menurutnya terlalu bodoh jika benar Bjorka berdomosili di Indonesia karena akan mudah dilacak.

"Kalau saya bilang kalau dia berdomisil di Indonesia, agak bodoh sih dia akan sangat mudah diidentidikasi," ungkap Alfons.

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo Menjadi Sorotan Tajam, Gatot Nurmantyo Blak-blakan: Ada Pertempuran Antara Polisi Bajingan dengan Polisi...

Menanggapi akun Bjorka yang masih aktif usai pemuda di Madiun ditangkap, Alfons hanya tertawa.

"Bisa dilihat dari bahasanya kan, ada yang bilang Indonesia banget ada yang bilang Inggrisnya bagus banget, lalu kenapa di Madiun kenapa di Cirebon?" kata Alfons.

"Ya namanya komputer kan bisa diremote dari mana saja, bagi peretas untuk menguasai sistem jika dia mempersiapkan diri dengan baik ya bodoh banget kalau dia mengakses suatu sistem dari komputer dia langsung, ya namanya peretasnya kurang pinter," tambahnya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover