"Dengan berbagai manipulasi tersebut, Partai Demokrat mengalami kenaikan 300 persen. Setelah Pak SBY tidak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya ‘bubble’ kemudian mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instan," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasto mempersilakan SBY untuk turun gunung. Namun Sekjen PDIP itu justru menyindir SBY dengan menyebut bahwa kekinian Presiden keenam RI tak pernah lagi naik gunung.
"Dengan berbagai manipulasi tersebut, Partai Demokrat mengalami kenaikan 300 persen. Setelah Pak SBY tidak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya ‘bubble’ kemudian mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instan," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasto mempersilakan SBY untuk turun gunung. Namun Sekjen PDIP itu justru menyindir SBY dengan menyebut bahwa kekinian Presiden keenam RI tak pernah lagi naik gunung.
"Sebab informasi yang diterima Pak SBY sangat tidak tepat. Jadi hati-hati kalau mau ganggu Pak Jokowi," sambungnya.
Sebelumnya, meski pemilu baru dilaksanakan tahun 2024 mendatang, ancang-ancang menyambut pesta demokrasi itu sudah disiapkan sejak sekarang.
Tak terkecuali dari Partai Demokrat yang belakangan mencuri perhatian publik karena pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono. Figur yang tak bisa lepas dari Partai Demokrat itu mengklaim siap turun gunung untuk mempersiapkan Pemilu 2024.
Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.
