Gegara Bilang Pemilu 2024 Bakal Penuh Kecurangan, SBY Kena Skakmat, PDIP Bongkar Habis-habisan Borok Pilpres 2009, Nah Loh!

Gegara Bilang Pemilu 2024 Bakal Penuh Kecurangan, SBY Kena Skakmat, PDIP Bongkar Habis-habisan Borok Pilpres 2009, Nah Loh! Kredit Foto: Hafidz Mubarak A

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto angkat bicara menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim Pemilu 2024 mendatang bakal penuh kecurangan. 

Hasto mengatakan, pernyataan SBY sama sekali tidak tidak bijak, pernyataan itu jauh dari sikap kenegarawanan. Hasto lantas menyebut menyebut, pemilu paling kelam dan penuh kecurangan justru terjadi pada 2009 silam yang mengantarkan SBY menjadi presiden RI. 

Baca Juga: SBY Terlalu Sakti, Sudah Bisa Terawang Kecurangan Pemilu 2024, Eh Malah Dikata-katain Hasto Sampai Disebut Nggak Punya Adab, Ya Ampun!

"Mohon maaf Pak SBY tidak bijak. Dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab. Zaman Pak Harto saja tidak ada manipulasi DPT. Zaman Pak SBY manipulasi DPT bersifat masif. Salah satu buktinya ada di Pacitan," kata Hasto dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (18/9/2022). 

Dia lalu menyeret nama Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati dalam protesnya. Pada Pemilu 2009, keduanya seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu. Tetapi ternyata kemudian direkrut menjadi pengurus teras Partai Demokrat. 

"Di luar itu, data-data hasil Pemilu kemudian dimusnahkan. Berbagai bentuk tim senyap dibentuk. Selain itu, menurut penelitian, SBY menggunakan dana hasil kenaikan BBM untuk kepentingan elektoral. Pada saat bersamaan terjadi politisasi hukum terhadap lawan politik Pak SBY,” tuding Hasto.

Hasto mengatakan, dampak lebih lanjut, rezim SBY lah yang mendorong liberalisasi politik melalui sistem Pemilu Daftar Terbuka. 

"Puncak liberalisasi politik dan liberalisasi di sektor pertanian, terjadi zaman Pak SBY. Dengan berbagai manipulasi tersebut, Partai Demokrat mengalami kenaikan 300 persen. Pasca Pak SBY tidak berkuasa, terbukti hal-hal yang sifatnya bubble kemudian mengempes atau pecah sendiri, karena cara menggelembungkannya bersifat instan,” kata Hasto.

Dia lalu menyindir pernyataan SBY yang turun gunung dalam perhelatan Pemilu 2024. Hasto menegaskan pihaknya mempersilakan SBY turun gunung.

"Setahu saya, beliau tidak pernah lagi naik gunung. Jadi turun gunungnya Pak SBY sudah lama dan berulang kali. Monggo turun gunung," jelasnya.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover