Biografi Soekemi Sosrodihardjo: Sosok Ayah Presiden Soekarno sekaligus Guru yang Hebat!

Biografi Soekemi Sosrodihardjo: Sosok Ayah Presiden Soekarno sekaligus Guru yang Hebat! Kredit Foto: wikipedia

Raden Soekemi Sosrodihardjo (15 Juni 1873 – 18 Mei 1945) adalah seorang guru di Surabaya dan ayah dari presiden pertama Indonesia Soekarno.

Nama aslinya adalah Sosrodihardjo dengan nama alias Soekeni. Soekeni Alias Raden Sosrodihardjo kelahiran distrik Wirosari Kabupaten Grobogan, pada 15 Juni 1873

Raden Soekemi Sosrodihardjo, merupakan seorang guru lulusan Kweekschool  atau sekolah guru Probolinggo dan pernah mengajar di beberapa kota di Jawa Timur.

Soekemi adalah salah satu anak dari Raden Hardjokromo, yang masih tergolong priayi kecil.

Dalam autobiografinya yang disusun Cindy Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat (2011), Sukarno mengaku bahwa ayahnya keturunan raja Kediri.

Baca Juga: Rizal Ramli ke Jokowi: Rakyat Udah Bosan, You Nggak Mampu , You Nggak Becus!

Karir Soekemi Sosrodiharjo

Soekemi muda pernah jadi guru di Singaraja, Bali. Dan Menikahi Ida Ayu Nyoman Rai pada 1897.
Pasangan Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai beroleh anak pertama mereka pada 13 Maret 1898 di Singaraja, Bali.

Pasangan suami-istri beda suku dan agama ini akhirnya tinggal di Surabaya. Tepatnya di Pandean, yang kini masih jadi bagian Kampung Paneleh, di tepi Kali Mas.


Menurut Molly Bondan dalam Molly Bondan: Pengabdian pada Bangsa (2008: 260), Soekemi mendidik anaknya dengan ajaran itu sejak awal masa sekolah.

Soekemi punya pergaulan luas dengan para anggota gerakan Teosofi di Indonesia, termasuk di Surabaya, adalah orang-orang berpengaruh.

Karena itu, dia bisa dapat koneksi bagi masa depan pendidikan Sukarno.

Tidak cuma bisa masuk sekolah elite seperti Europe Lager School (ELS), tapi juga bisa mengakses perpustakaan kaum Teosofi.

Baca Juga: "Menghadapi Mural Dengan Cara Kolonial di Bulan Agustus Adalah Seburuk-buruknya Mengenang Kemerdekaan"

Pada tanggal 28 Desember 1901, Soekemi menerima besluit untuk di pindah tugas ke kecamatan Ploso di Jombang sebagai Mantri Guru. Lingkungan Ploso pada masa itu masih sangat desa sekali.

Selanjutnya pada tanggal 23 November 1907, ia menerima besluit dari Kementrian Pendidikan Kolonial Belanda di Batavia untuk di pindah tugas ke Sidoarjo kota kecil pada waktu itu yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Surabaya.

Pada tanggal 22 Januari 1909, Soekemi menerima besluit lagi untuk di pindah tugas ke Mojokerto, selanjutnya di pindah tugas lagi ke Blitar sebagai guru di Normaalschool berdasarkan besluit tertanggal 2 Februari 1915 dari Batavia.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini