Komnas Perempuan Mati-matian Bela Putri, Tapi Mental Ibu Brigadir J Tak Pernah Dilirik, Irma: Mereka Tidak Pernah Bertanya!

Komnas Perempuan Mati-matian Bela Putri, Tapi Mental Ibu Brigadir J Tak Pernah Dilirik, Irma: Mereka Tidak Pernah Bertanya! Kredit Foto: Fajar.co.id

Aktivis senior, Irma Hutabarat, menyoroti aksi Komnas Perempuan yang kembali menyuarakan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi.

Dalam video yang beredar, Irma menyinggung soal keluarga Brigadir J yang ‘dikeroyok’ oleh Komnas HAM, Komnas Perempuan, hingga pihak kepolisian.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Dikeroyok Komnas HAM Hingga Komnas Perempuan, 'Mereka Tidak Punya Uang dan Kuasa, Enggak Ada yang..'

Irma juga menceritakan salah satu pernyataan dari tim kuasa hukum Brigadir J, Nelson Simanjuntak.

“Kalau ditanya kenapa saya tiba-tiba muncul, saya tidak tiba-tiba. Saya sudah jadi aktivis dari tahun 80. Orang bilang enggak capek, saya capek tapi saya enggak bisa berhenti karena siapa (lagi) yang mau memperjuangkan keadilan,” ujarnya dikutip Populis.id dari postingan akun TikTok @tobellyboy pada Senin (19/9/2022).

Ia melanjutkan, “Kamaruddin Simanjuntak, Nelson Simanjuntak, Martin Simanjuntak, Johnson Panjaitan dan mereka berdelapan. Kemarin Opung Nelson bilang ;sekarang kita jadi bersembilan ya karena ada kau katanya perempuan yang berani maju untuk mamanya Josua'.”

Setelah mendengar pernyataan itu, Irma pun bertanya siapa lagi yang akan mendampingi ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak.

Komnas Perempuan yang membela Putri Candrawathi dan kekeh ada pelecehan seksual bahkan tak pernah bertanya mengenai kabar Rosti.

Irma mengatakan, “Abis kalo enggak siapa? Parlemen? Komnas Perempuan? sekali pun enggak pernah kok nanyain kondisi mentalnya si ibunya Josua. They never ask. Saya tuh menangis terus tiap malam. Kebayang tangisannya si mamanya Josua karena bagi orang Batak untuk mengandungi dan meratapi itu hal terakhir yang bisa dia lakukan.”

Baca Juga: Isu Bisa Jabat Lagi Jadi Cawapres Semakin Kencang, Hati-hati Pak Jokowi... Menjerumuskan itu, Ntar Dibilang Tamak dan Rakus!

“Itu bukan urusan agama, jadi bukan urusan Islam, bukan urusan Kristen, bukan urusan agama. Itu urusan adat di mana seorang ibu memberikan ulos dan meratapi kematian anaknya yang belum kawin, yang menjadi tulang punggung keluarga, yang jadi harapan keluarga,” jelasnya menandaskan.

Tak hanya itu, Irma bahkan menyindir para lembaga yang berbicara atas nama negara, tapi tak pernah menyelamatkan orang yang tertindas.

“Di dalam adat Batak itu penting banget dan itu sangat menyakitkan karena Hutabaratnya putus. Kalau saya bilang saya yang tadinya mau pensiun, yang tadinya sudah mau ngurus sungai saja, terpilih untuk menyuarakan yang tidak pernah disuarakan aja,” tegasnya.

Irma menambahkan, “Semua komisi macam-macam bicara atas nama negara itu nggak ada gunanya kalau sistem itu tidak bisa menyelamatkan orang yang tertindas, yang miskin, yang tidak punya kuasa, dan tidak punya akses.”

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover