Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto mengatakan bahwa pernyataannya yang menanggapi statemen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seharusnya dibalas dengan fakta. Menurutnya, apa yang dia sampaikan tak perlu digeser ke isu politik.
"Sebaiknya apa yang saya sampaikan ditanggapi saja. Jadi fakta dengan fakta. Jangan digeser ke isu politik. Termasuk mengapa banyak saksi kunci atas peristiwa korupsi besar banyak yang meninggal di jaman Pak SBY," tuturnya kepada awak media pada Selasa (20/09/2022).
Menurutnya, perlu juga dijawab jika sosok Anaz Urbaningrum memang tidak dikehendaki oleh SBY menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, lalu munculah berbagai skenario hukum yang akhirnya kena sendiri.
"Demokrat bisa jelaskan mengapa data-data Pemilu 2009 dimusnahkan? Itu yang harus juga dijawab. Bahkan dari beberapa kalangan Demokrat yang dekat dengan Pak Anaz Urbaningrum, setelah tahu Pak Anas dikurbankan, kemudian mengatakan bahwa mereka sendiri kaget bahwa manipulasi yang dilakukan hasilnya kenaikan 300%," ucapnya.
"Jawab juga kriminalisasi Pak Antasari Ashar. Itu semua harus dijawab," sambung Hasto.
Hasto merasa perlu menyampaikan hal tersebut sebab SBY menuduh secara sembarangan kepada Jokowi melakukan kecurangan dengan kata-kata batil dan jahat. Lalu mengklaim 10 tahun Partai Demokrat tanpa kecurangan.
"Maka saya memberikan jawaban. Tugas Partai Demokrat untuk menjawab dengan fakta bukan membelokkan persoalan. Sudah sangat jelas itu ditujukan ke Pak Jokowi. Apalagi sebelumnya kan didahului dengan AHY yang vis a vis terhadap Pak Jokowi," tuturnya.
Dan karena hal tersebut disampaikan dalam forum setingkat Rapimnas, maka PDI Perjuangan tidak bisa tinggal diam. Kami, kata dia, langsung tanggapi.
